%0 Thesis %9 Masters %A Daimah, 17204010081 %B Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Magister Pendidikan Agama Islam %D 2019 %F digilib:40915 %I UIN Sunan Kalijaga %K Komunitas Srikandi Lintas Iman Yogyakarta, pendidikan agama inklusif %P 183 %T PERAN PEREMPUAN DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN AGAMA INKLUSIF DI KOMUNITAS SRIKANDI LINTAS IMAN YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40915/ %X Latar Belakang penelitian ini adalah keterlibatan perempuan dalam aksiaksi intoleransi dan radikalisme yang belakang ini meresahkan kerukunan umat beragama di Indonesia. Fenomena bom Surabaya yang melibatkan perempuan sebagai pelaku utama aksi terorisme membuktikan bahwa aksi terorisme yang awalnya berwajah maskulin patriarki, belakangan memanfaatkan perempuan dengan pendekatan feminimnya. Hal ini menjadi penting untuk memberikan bekal pendidikan agama inklusif kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya kepada perempuan sebagai agen perubahan sosial domestik dan publik sekaligus. Melalui implementasi nilai-nilai pendidikan agama inklusif dalam kegiatan Srikandi Lintas Iman, diharapkan dapat meningkatkan inklusifitas beragama dalam kehidupan bermasyarakat khususnya di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi pendidikan. Subyek dalam penelitian ini adalah Pengurus, anggota dan peserta aktif komunitas Srikandi Lintas Iman Yogyakarta. Penelitian ini yang dapat dijadikan obyek material adalah Komunitas Srikandi Lintas Iman dan obyek formalnya adalah Peran Perempuan dalam Mengambangkan Pendidikan Agama Inklusif. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif, wawancara, dokumentasi dan trianggulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan agama inklusif dalam komunitas Srikandi lintas iman merupakan implementasi nilai-nilai agama universal yang meliputi nilai humanisme dan demokratis yang terdiri dari nilai pluralisme, keadilan, kesetaraan, berbuat baik terhadap sesama, serta kejujuran yang diwujudkan dalam visi-misi program kegiatan di masyarakat. Adapun implemntasi pendidikan agama inklusif tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu studi-studi agama, dialog lintas iman dan kerjasama antar agama. Ketercapaian tujuan program pendidikan agama inklusif dalam kegiatan-kegiatan Srikandi Lintas Iman dapat dikatakan berhasil. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya keterlibatan anggota komunitas dalam kegiatan-kegiatan lintas agama dan tidak menganggapnya sebagai misionari agama, melainkan sebagai wujud toleransi antar manusia. Peran perempuan dalam hal ini menempati dua posisi yang signifikan, yaitu peran domestik keluarga dan peran transisi masyarakat sosial beragama. %Z Dr. Karwadi, M.Ag.