%0 Thesis %9 Skripsi %A Moh. SyahRoni, NIM. 13230051 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2020 %F digilib:40961 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K peran, Majelis Pemberdayaan Masyarkat, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan Yogyakarta %P 118 %T PERAN MAJELIS PEMBERDAYAN MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN PEMBERDAYAAN DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU PIYUNGAN YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40961/ %X TPST Piyungan adalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu yang berlokasi di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta. TPST Piyungan dibangun untuk menampung sampah yang berasal dari Kabupaten Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta, Penelitian ini untuk mengetahui peran organisasi dalam memberdayakan pemulung. Adanya kesenjangan sosial akan menimbulkan beragam permasalahan di antaranya kemiskinan, kemiskinan bukan hanya kekurangan kebutuhan utama seperti sandang dan pangan, tetapi ada juga kebutuhan lainnya seperti pendidikan. Kemiskinan akan melahirkan berbagai kelompok masyarakat terbelakang seperti pemulung. Untuk menangani hal tersebut maka dibutuhkan pelayanan sosial yang tepat, seperti peran Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) meringankan beban pemerintah untuk memberdayakan masyarakat, khususnya masyarakat pemulung. Bedasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana peran Majelis Pemberdayaan Masyarakat dalam melakukan pemberdayaan melalui komunitas mardiko? 2)Bagaimana hasil dari peran Majelis Pemberdayaan Masyarakat dalam pemberdayaan melalui komunitas di TPST Piyungan? Hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan peran fasilitator yang dilakukan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) terdiri dari beberapa peran. Pertama peran dalam Fasilitasi, Kedua peran dalam mendidik, Ketiga peran dalam perwakilan, Keempat peran dalam keterampilan teknik. Adapaun faktor pendukng dari program tersebut adalah keterlibatan pengurus yang baik dan donatur. Dan faktor penghambatnya yaitu: kurangnya kesadaran dalam mengarsipkan data hasil membentuk komunitas MARDIKO, supaya pemulung lebih terorganisir menjadi satu kelompok setiap ada bantuan. %Z M. Fajrul Munawir, M.Ag