%0 Thesis
%9 Skripsi
%A Ratna Novita Sari, NIM. 15210031
%B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
%D 2020
%F digilib:40965
%I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
%K Propaganda Politik, Gelar Ulama Bagi Sandiaga  Uno, Detik, analisis isi.
%P 142
%T ANALISIS ISI BERITA PENYEBUTAN ULAMA BAGI  CAWAPRES SANDIAGA UNO DI MEDIA ONLINE  DETIK EDISI SEPTEMBER 2018
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40965/
%X Periode menjelang pemilu adalah masa-masa dimana banyak  issue yang dilempar ke masyarakat untuk memancing reaksi  masyarakat itu sendiri. Gelar ulama yang diberikan kepada  Sandiaga Uno (Calon wakil presiden pasangan Prabowo)  memancing pro kontra di masyarakat. Media massa memiliki  andil dalam penyebaran propaganda politik tersebut.  Propaganda dan politik adalah dua hal yang saling bersinergi  meski berasal dari dua disiplin ilmu yang berbeda. Menurut  Harold Lasswel, tujuan propaganda politik adalah untuk  mempengaruhi sikap dan juga tingkah laku kelompok sasaran  untuk sebuah upaya politik. Selagi kelompok ini dibentuk  oleh struktur interaksi antara personal dan yang terintegrasi  sebagai bagian dari suatu masyarakat. Penelitian ini pun ingin  meneliti apakah Detik (news.detik.com) menerapkan prinsipprinsip  propaganda politik dalam pemberitaannya mengenai  gelar ulama bagi Sandiaga Uno.  Data yang diambil dalam penelitian ini dianalisis  menggunakan analisis isi kuantitatif dengan rumus Holsti.  Penelitian ini menganalisis teks berita di Detik  (news.detik.com) selama bulan September 2018 dengan  menggunakan 7 kategori propaganda politik oleh Hadley  Cantril yaitu Name Calling, Glittering Generality, Transfer,  Testymoni, Plain Folks, Card Stacking, dan Bandgown.  Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberitaan mengenai  gelar ulama bagi Sandiaga Uno memiliki 4 dari 7 unsur  propaganda tersebut. Sehingga dapat dikategorikan bahwa  sebagian besar berita tersebut mengandung unsur propaganda  politik.
%Z Dr. Khadiq, S.Ag., M.Hum.