%A INNI NUR 'AINA NIM. 05530045 %O Pembimbing : Prof. Dr. Suryadi, M.Ag. Dadi Nurhaedi, S.Ag, M.Si. %T HADIS-HADIS TENTANG ISYARAT TELUNJUK KETIKA TASYAHHUD (Kajian Sanad dan Matan) %X Proses pengkodifikasian hadis yang berlangsung jauh setelah wafatnya Nabi dan banyaknya hadis yang diriwayatkan secara ma'na secara tidak langsung berdampak pada perbedaan pemahaman pada generasi Islam selanjutnya, terutama generasi yang jauh dari masa Nabi dan Sahabat seperti umat Islam sekarang ini. Apalagi dalam kitab-kitab hadis yang dijadikan rujukan banyak ditemukan hadishadis yang saling bertentangan, salah satunya yaitu hadis-hadis tentang isyarat telunjuk ketika tasyahhud. Dalam kitab kitab hadis khususnya al-Kutubu al-Tis'ah setidaknya ada 3 versi hadis yang mendiskripsikan keadaan telunjuk Nabi ketika tasyahhud, pertama, Nabi mengisyaratkan telunjuk ketika tasyahhud,kedua, Nabi tidak menggerak-gerakkan telunjuk ketika tasyahhud dan ketiga,Nabi menggerak-gerakkan telunjuk ketika tasyahhud. Dikalangan masyarakat awam, perbedaan pemahaman dan pengamalan hadis ini kerap menjadi masalah, bahkan ironisnya bisa menjadi permusuhan dan saling mengolok-olok. Maka, fenomena ini menjadi penting untuk dikaji secara ilmiah, karena posisi hadis sebagai pedoman kedua mengharuskan umat Islam dalam praktik keberagamaannya didasarkan pada dalil yang berkualitas shahih,apalagi menyangkut persoalan shalat yang merupakan amalan terpenting dalam agama islam. Untuk meneliti hadis-hadis tersebut, penulis menggunakan metode kritik sanad dan matan. Penelitian ini menggunakan dua sumber data; data primer yaitu al-Kutubu al-Tis'ah dan data skunder yaitu buku-buku yang terkait dengan masalah ini. Dalam menganilisis sanad penulis melakukan takhrij, kemudian i'tibar sanad dan meneliti pribadi para periwayat. Langkah metodologis dalam analisis matan yaitu meneliti matan dengan melihat kualitas sanadnya, meneliti susunan lafaz berbagai matan semakna serta meneliti kandungan matan. Adapun penelitian dengan langkah-langkah tersebut menghasilkan kesimpulan 1) dari ketiga versi hadis tentang isyarat telunjuk ketika tasyahhud,hadis isyarat telunjuk ketika tasyahhud merupakan hadis yang paling kuat (rajih),sanad hadis ini shahih dan kandungan matannya juga shahih sehingga dapat dijadikan hujjah. Begitu juga dengan hadis tidak menggerak-gerakkan, sanad hadis ini shahih dan kandungan matannya sejalan dengan hadis isyarat telunjuk ketika tasyahhud. Berbeda dengan hadis menggerak-gerakan telunjuk ketika tasyahhud meskipun sanadnya shahih akan tetapi matannya bertentangan dengan hadis yang lebih kuat. 2) berdasarkan kualitas dan keterangan hadis,mengindikasikan bahwa Nabi ketika duduk tasyahhud tidak menggerak-gerakkan telunjuknya. Makna isyarat yang dimaksud yaitu posisi telapak tangan kanan Nabi ketika duduk tasyahud seperti angka lima puluh tiga, ibu jari betemu dengan jari tengah sehingga membentuk bulatan (itulah angka lima) dan mengisyaratkan telujuk (itulah angka tiga) dan tidak menggerak-gerakanya. Kemudian Nabi ketika mulai menunjukan telunjuknya yaitu ketika berdo'a, dan sebagian besar ulama mengatakan ketika mengucapkan quot;La Ilaha Illallah quot; sebagai pengakuan keesaan Allah secara bersamaan antara hati, lisan dan perbuatan %K Isyarat telunjuk ketika Tasyahhud %D 2010 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib4099