@phdthesis{digilib41080, month = {August}, title = {Asyi'ru Ala Tajlisina Qalilan? Li Nizar Qabbani (dirasah Tahliliyah Simiyaiyyah Li Rifatir)}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 15110017 Muhammad Azmi Tawakkal}, year = {2019}, note = {Moh. Kanif Anwari, M.Ag.}, keywords = {Tajlisina Qalilan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41080/}, abstract = {Penelitian ini berjudul Asyi?ru Ala{\ensuremath{>}} Tajlisi{\ensuremath{>}}na Qali{\ensuremath{>}}lan? Li Nizar Qabbani (Dirasah Tahli{\ensuremath{>}}liyah Si{\ensuremath{>}}miyaiyyah Li Rifati{\ensuremath{>}}r). Teori yang digunakan adalah teori semiotika Michael Riffaterre. Pengkajian puisi menggunakan teori semiotik Riffaterre bertujuan untuk menyingkap makna yang terkandung dalam puisi, disamping itu untuk menghasilkan kesatuan makna yang ada dalam puisi tersebut. Michael Rifaterre mengenalkan dua langkah pembacaan untuk memahami makna puisi. Pertama, pembacaan heuristik, yaitu pembacaan tahap pertama dengan menggunakan kamus bahasa untuk menghasilkan makna secara bahasa puisi tersebut. Kedua, pembacaan hermeneutik, yaitu pembacaan tahap kedua berdasarkan konvensi sastra, dan menentukan hipogram potensial, matriks, model, dan hipogram aktual. Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan dua tahap pembacaan puisi, maka peneliti mendapatkan hasil yang merupakan kesimpulan dari skripsi ini, yaitu: hipogram potensial dari puisi Ala{\ensuremath{>}} Tajlisi{\ensuremath{>}}na Qali{\ensuremath{>}}lan? Terdiri dari implikasiimplikasi yang muncul ketika peneliti melakukan pembacaan tahap kedua, seperti keikhlasan dan kerelaan seorang laki-laki atas keputusan istrinya untuk bercerai dan meninggalkan laki-laki tersebut. Akan tetapi laki-laki itu masih mencintai istrinya meskipun mereka berdua telah berpisah. Di dalam puisi ini peneliti memilih dua model yang mewakili makna keseluruhan dari puisi ini, yaitu Saaskubu Kaasan li nafsiy dan wa lakinnani{\ensuremath{>}} asy?uru al-a{\ensuremath{>}}n anna judzu{\ensuremath{>}}raki tamtaddu fi al-qalbi. Berdasarkan model tersebut, maka matriks yang didapatkan oleh peneliti adalah ?hakikat cinta adalah melepaskan?. Seperti yang dikatakan oleh Tere Liye dalam novel Eliana, bahwa hakikat cinta adalah melepaskan dengan ikhlas, jika itu cinta sejatimu maka dia akan kembali bersamamu. Jika kamu sangat mencintai seseorang, maka kamu juga akan ikhlas dengan kepergiannya. Sedangkan hipogram aktual yang didapatkan dari puisi Ala Tajlisina Qalilan? Adalah surat An-Nisa ayat 130.} }