@phdthesis{digilib41088, month = {August}, title = {Tarjamah Kitab Qawarib Wa Amwaj Li Ummi Hassan Al Hulw Wa Mushkilatuha : Dirasah Fi Al Kalimat Al Musahibah}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 15110040 Ratih Septi Rahmawati}, year = {2019}, note = {Drs. Khairon Nahdiyyin, M.A.}, keywords = {bahasa dan sastra arab, studi penterjemahan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41088/}, abstract = {Fokus penelitian ini adalah menerjemah buku ?Qawa{\ensuremath{>}}rib wa Amwa{\ensuremath{>}}j? karya Ummu H\{assa{\ensuremath{>}}n al-H\{ulwu, dan menganalisis problem ungkapan-ungkapan kolokasi yang terdapat dalam buku tersebut. Problem dari ungkapan tersebut adalah mencari padanan kolokasi dari bahasa sumber (BS) untuk disepadankan dengan kolokasi yang sepadan dalam bahasa target (BT). Bahasa Arab memiliki makna tersendiri dari setiap kalimat yang dalam bahasa Indonesia kalimat tersebut tidak dapat diartikan, begitupun sebaliknya. Arti dari kolokasi sendiri adalah gabungan kata yang berhubungan antara kata yang satu dengan kata yang lainnya yang tidak dapat dipisahkan. Untuk menganalisis problem tersebut, peneliti mengacu pada penjelasan Mona Baker mengenai padanan pada tataran ?di atas kata? dalam bentuk kolokasi. Sedangkan dalam proses menerjemahkan buku ?Qawa{\ensuremath{>}}rib wa Amwa{\ensuremath{>}}j? peneliti menggunakan teori Peter Newmark, yaitu terjemahan komunikatif dan terjemahan semantik. Dalam peneitian ini, peneliti menemukan lima bentuk kolokasi, yaitu (1) ??? + ??? )?????( (2 ) ??? + ????? (3) ??? + ???? (4) ??? + ??+ ????? (5) ??? + ????? + ??? (6) ??? + ????? (7) .??? + ??? ?????? Dalam menerjemahkan kolokasi tersebut, peneliti mencari padanan yang tepat ke dalam bahasa sasaran. Apabila tidak ditemukan padanannya, maka dicarikan kata yang mempunyai makna sedekat mungkin. Adapun kolokasi yang mempuyai padanannya dalam Bahasa Indonesia berjumlah 35 sedangkan yang tidak ada padanannya berjumlah 2. Apabila tidak ada padanannya maka diterjemahkan secara harfiah} }