@mastersthesis{digilib41120, month = {May}, title = {NILAI-NILAI KEISLAMAN BUDAYA KARATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT (PERSPEKTIF ANTROPOLOGI PENDIDIKAN ISLAM)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {17204010101 Siti Fatimah}, year = {2019}, note = {Dr. Radjasa M,Si}, keywords = {Nilai, Keislaman, Budaya, Karaton Ngayogyakarta}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41120/}, abstract = {SITI FATIMAH, NIM 17204010101. Nilai-nilai Keislaman Budaya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Perspektif Antropologi Pendidikan Islam). Tesis, Yogyakarta: Program Magister UIN Sunan Kalijaga, 2019. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh derasnya paham Barat seperti modernisasi, liberalisasi, demokrasi, radikalisme, terorisme, dan paham lainnya yang dapat mengakibatkan pendiskriminasian terhadap nilai- nilai budaya lokal khususnya nilai religius yang masih dianggap mengandung unsur kesyirikan. Sehingga, Perlu adanya pemahaman terkait peninggalan sejarah berupa tradisi maupun artefak yang memuat filosofi atau idiom-idiom yang berkaitan dengan nilai-nilai keislaman, dengan upaya tersebut akan menjadi tambahan wawasan bagi masyarakat awam agar lebih menghargai budaya lokal Karaton Ngayogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan internalisasi nilai-nilai keislaman budaya Karaton Ngayogyakarta meliputi gagasan, aktivitas, dan hasil karya budaya Karaton Ngayogyakarta melalui Perspektif Antropologi Pendidikan Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan kajian analisis kualitatif dan pendekatan keilmuan antropologi pendidikan Islam. Sumber data adalah penghageng dan abdi dalem Karaton Ngayogyakarta. Pengumpulan data melalui observasi non partisipan, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: 1) Internalisasi nilai-nilai Islam dalam gagasan kebudayaan Karaton Ngayogyakarta ditunjukkan melalui penjabaran gelar kebangsawanan Sultan yang memiliki konsep kepemimpinan prophetic leader dan tanggungjawab Sultan untuk memberikan kesejahteraan dan keayoman bagi rakyat. Sedangkan gagasan/ konsep garis imajiner Yogyakarta menunjukkan representasi kehidupan manusia untuk tunduk kepada Allah dan menjaga makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Dari wujud gagasan tersebut menunjukkan penanaman nilai-nilai Islam yang ditinjau dari nilai ilahiyah dan nilai insaniyah. 2) Internalisasi nilai-nilai Islam dalam aktivitas kebudayaan Karaton Ngayogyakarta ditunjukkan melalui nilai- nilai Islam dalam tradisi Garebeg sebagai upacara penghormatan pada Kanjeng Nabi Muhammad SAW untuk bisa mendapatkan syafaat di hari akhir melalui upacara yang dilakukan dengan cara berbagi makanan kepada rakyat dengan maksud Sultan memberikan sedekah kepada rakyat. Sedangkan dalam tradisi labuhan merupakan bentuk sedekah bumi sebagai perwujudan nilai insaniyah dengan melarungkan makanan hasil panen ke laut sebagai wujud syukur. 3) Internalisasi nilai-nilai Islam pada hasil karya kebudayaan Karaton Ngayogyakarta yang ditinjau melalui bangunan karaton, tanaman- tanaman yang berada di sekitar karaton, dan tata letak Karaton Ngayogyakarta. Dari wujud hasil karya kebudayaan karaton menanamkan aspek nilai ilahiyah bahwa selalu mengagungkan Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan mengingatkan kepada manusia bahwa kehidupan di dunia akan dihadapkan dengan berbagai ujian kehidupan. Selain itu ditanamkan pula nilai insaniyah dengan menjadi makhluk yang bermanfaat untuk makhluk lainnya dan senantiasa melakukan amalan kebaikan.} }