TY - THES N1 - Dr. Phil. Shairon., MA ID - digilib41236 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41236/ A1 - Anis Tilawati, S. Ag., NIM: 17205010034 Y1 - 2019/05/06/ N2 - Pembahasan tesis ini terfokus pada metode Raymond Farrin dalam kajian struktur simetris al-Qur?an yang menyoroti koherensi ayat dan s?rah sekaligus strukturnya. Sarjana Muslim klasik telah memperkenalkan ilmu koherensi (mun?sabah) dalam studi al-Qur?an sejak dulu tetapi masih bersifat linier atomistik. Oleh karenanya, kajian tersebut dikembangkan oleh sarjana muslim modern dengan koherensi yang bersifat organikholistik. Adapun tawaran Farrin tidak hanya mengulas koherensi isi alQur?an tetapi juga struktur yang terbentuk dari koherensi tersebut. Hal ini menampakkan karakteristik yang berbeda dan pendekatan baru dalam memandang al-Qur?an secara umum dan memahaminya secara lebih khusus. Ada tiga permasalahan utama yang dibahas peneliti yakni metode Farrin terkait struktur al-Qur?an ditinjau dari studi Qur?an dan kesusastraan, kelebihan dan kekurangan metode Farrin dengan landasan genealoginya, serta tanggapan sarjana Barat dan Timur terhadap metode tersebut. Metode yang digunakan peneliti masuk dalam jenis penelitian kepustakaan yang bersifat deskriptif analitis dengan paradigma penelitian kualitatif. Objek materialnya yakni ?metode struktur simetris al-Qur?an Raymond Farrin?, sedangkan objek formalnya berupa kerangka konseptual yaitu perspektif teoritis dari studi al-Qur?an dan studi kesusastraan. Sumber primernya ialah karya Farrin yang berkaitan dengan struktur al-Qur?an, sedangkan sumber sekunder diambil dari karya ilmuwan lain yang mengkaji hal terkait. Hasil temuannya kurang lebih ialah Farrin membagi struktur simetris al-Qur?an pada tiga fokus utama yaitu struktur dalam kesatuan alQur?an, pasangan s?rah dan kelompok s?rah. Ketiganya dibagi dengan basis al-Qur?an yang mu??af? (susunan yang telah ditentukan dalam bentuk mushaf) bukan nuz?l? (kronologi turunnya ayat). Ditinjau dari sudut studi al-Qur?an, koherensi yang dibangun Farrin dalam penelitiannya hanya dalam lingkup struktur isi atau makna ayat dan s?rah yang belum menyentuh ranah struktur bunyinya. Ditambah lagi apabila ditinjau dari sudut studi kesusastraan, Farrin beberapa kali kehilangan konsistensinya dalam mengaplikasikan struktur simetris pada al-Qur?an. Berlandaskan genealogi kajiannya yang mengakar pada Biblical studies didapati kerancuan yang luput dari perhatian Farrin yaitu bahwa kajian alQur?an yang historical tidak dapat disamakan dengan kajian Alkitab yang naratif. Selain itu, berbagai ragam mushaf dan qira?at yang bermunculan tidak disinggung sama sekali dalam penelitiannya. Hal inilah yang kemudian menjadi beberapa kelemahan dari metode Farrin, meskipun diix sisi lain ada juga sarjana Barat maupun Timur yang melontarkan pujian atas usahanya serta kritikan sebagai masukan dalam kajiannya. Hemat peneliti, metode Farrin patut diapresiasi sebagai kajian modern yang telah memperkaya keilmuan dalam bidang sastra al-Qur?an, walaupun di sisi lain tidak sepenuhnya metode tersebut dapat diterima. Beberapa bagian dalam al-Qur?an misalnya, diakui memenuhi pola simetris tetapi terlalu dipaksakan jika mengatakannya ditemukan dalam keseluruhan al-Qur?an. PB - Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga KW - Struktur KW - Al-Qur?an KW - Simetris KW - Cincin KW - Mun?sabah M1 - masters TI - STRUKTUR SIMETRIS AL-QUR?AN: Studi atas Metode Raymond Farrin AV - restricted EP - 157 ER -