relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41364/ title: PEMBAGIAN HARTA BERSAMA BAGI PASANGAN BEKERJA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Penyelesaian Sengketa Harta Bersama di PTA Yogyakarta Tahun 2004-2005) creator: Muhammad Irfan Syaifuddin, 02351382 subject: Hukum Islam description: Pembagian harta bersama merupakan salah satu materi yang dipersengketakan dalam perceraian. Masing-masing pihak, yaitu suami dan isteri mempunyai hak akan harta tersebut. Dalam KHI pasal 97 dijelaskan bahwa janda atau duda hidup berhak seperdua dari harta bersama. Sebagaimana diketahui bahwa sifat dari KHI cenderung paternalistik, pihak laki-laki mempunyai kekuasaan yang lebih dari pada perempuan, sehingga laki-laki sebagai pemimpin rumah tangga adalah yang berkewajiban memberi nafkah keluarga yang termasuk di dalamnya harta bersama. Sesuai dengan asumsi di atas, bila dalam KHI ditetapkan seperdua dalam pembagian harta bersama untuk suami dan isteri. Maka akan menjadi suatu masalah apabila isteri sebagai penyumbang nafkah terbesar untuk keluarga, sumbangan untuk harta bersama pun juga jauh lebih leser dibandingkan dengan suami. Akankah Pengadilan Tinggi Agama, sebagai lembaga yang diberi kekuasaan untuk menyelesaikan masalah banding dari Pengadilan Agama yang menangani masalah harta bersama di tingkat pertama (KHI pasal 88), menetapkan seperti apa yang ditetapkan oleh KHI ataukah menentukan ketentuan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan Hukum Islam tentang pembagian harta bersama bagi wanita bekerja dengan melihat pada kasus pembagian harta bersama di PTA Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif analitik, penulis menguraikan dan menggambarkan masalah pembagian harta bersama bagi wanita bekerja yang saat ini menjadi masalah yang cukup mencuat di masyarakat. Penulis kemudian menganalisis praktek pembagian harta bersama di PTA Yogyakarta dengan sumber-sumber hukum Islam. Karena penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, maka metode pengambilan data yang digunakan adalah dengan metode observasi ke PTA Yogyakarta dan interview kepada petugas yang mengurus masalah harta bersama di PTA Yogyakarta tahun 2004-2005. Adapun hasil penelitian ini adalah tidak selamanya dengan upaya banding seseorang bisa mendapatkan apa yang belum didapatkan di pengadilan tingkat pertama, walaupun dalam upaya banding tersebut, hal-hal yang boleh diajukan banding hanyalah terbatas apa yang diputus oleh pengadilan tingkat pertama dan tidak yang lain, hal terpenting dalam setiap perkara di pengadilan, baik di tingkat pertama ataupun banding bahkan sampai kasasi, adalah bukti-bukti yang bisa menguatkan, karena Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama merupakan peradilan ulangan yang berwenang memeriksa perkara (Judex Factie). Melihat kepada dua kasus harta bersama yang ditangani oleh PTA Yogyakarta tahun 2004 2005, hanya satu kasus yang diputus beda dengan putusan PA sebelumnya, karena dalam persidangan kasus harta bersama tersebut ditemukan bukti-bukti baru yang menguatkan gugatan pembanding. Namun dalam penelitian ini tidak ditemukan putusan-putusan baru dari PTA sebagaimana yang disangkakan dalam latarbelakang, karena dari kedua kasus yang ditangani PTA tersebut posisi suami (tergugat) cukup kuat dalam nafkah keluarga maupun dalam memimpin keluarga selama masa perkawinan yang berakibat dominasi suami dalam perjalanan rumah tangga sedang isteri tidak mempunyai posisi lebih melainkan hanya pembantu suami date: 2006-09-12 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41364/1/BAB%20I_V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41364/2/BAB%20II_BAB%20III_BAB%20IV.pdf identifier: Muhammad Irfan Syaifuddin, 02351382 (2006) PEMBAGIAN HARTA BERSAMA BAGI PASANGAN BEKERJA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Penyelesaian Sengketa Harta Bersama di PTA Yogyakarta Tahun 2004-2005). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.