TY - THES N1 - Dr. Syaifan Nur, MA ID - digilib41369 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41369/ A1 - MUHAMMAD ALI MURTADLO, NIM : 02511201 Y1 - 2007/// N2 - Agama memiliki peran penting dalam kehidupan umat manusia. Agama tidak hanya memberikan landasan normatif dan kerangka nilai bagi kelangsungan hidup umatnya, namun juga memberikan arah dan orientasi duniawi di samping orientasi ukhrowi (eskatologis). Dengan demikian, kehadiran spiritualitas dalam pengalaman sufistik sangat penting dilakukan. Sebab, salah satu dampak negatif modernisme telah menyeret manusia untuk berlomba-lomba mengeruk harta kekayaan demi mendapatkan kekayaan, tanpa melihat esensi dan kualitasnya. Akibatnya, banyak manusia-manusia modern yang antirealitas dan asosial. Melihat gejala yang dihadapi masyarakat tersebut, para pemikir keagamaan, termasuk juga Jalaluddin Rakhmat memberikan tawaran alter11atif terapi untuk memenuhi kebutuhan spiritual mereka, yakni dengan ber-tasawuf. Jalaluddin Rakhmat berpendapat bahwa melakukan tindak sufisme bukan berarti meninggalkan dunia tetapi tidak meletakkan nilai yang tinggi padanya. Sufisme juga dapat menjadi perisai untuk membentengi manusia dari kekuasaan nafsu. Bertolak dari uraian di atas, penyusun tertarik untuk membedah pemikiran Jalauddin Rakhmat tentang sufisme dan neo-sufisme. Dan bagaimana sufisme dapat menjadi solusi mengatasi problem spiritualitas manusia. Walaupun secara teoritis persoalan sufisme dan neo-sufisme bukanlah hal baru dalam wacana keilmuan, namun pembumian sufisme dan neo-sufisme dalam kohteks saat ini, menurut pendapat penyusun, masih sangat dibutuhkan bagi masyarakat. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahuai pemikiran Jalaluddin Rakhtnat tentang sufisme, khususnya dalam konteks ke-Indonesia-an. Jenis peneiitiah ini adalah penelitian literal (library research) yang memfokuskan kepada aspek pettiikiran, sejarah Jalaluddin Rakhmat serta tokoh-tokoh lainnya yang thetnpei;igarullinya. Dalam melakukan pengolahan data dalam penelitian ini penuiis tnenggunakan pendekatan deskriptif, interpretatif dan analitik. Dari karya-karya yang dihasilkan, khususnya terkait dengtln sufisme, nampaknya Jalaluddin ingin memberikan perubahan arah prilaku da1 pelttikiran manusia, serta mengajak manusia untuk lebih menjaga akhlakhya. dengan mengajak manusia untuk lebih menjaga akhlaknya, ini selaras dengan ajasan­-ajaran yang terkandung dalam sufisme. Neo-sufisme, misalnya, lebih minekankan manusia pada aspek rekonstruksi moral sosial masyarakat. Pada ahirnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa sufisme mampu menjadi obat penawar bagi manusia yang mengalami kebingungan identitas dan teraleniasi dari identitasnya sebagai manusia. Sufisme merupakan terapi yang efektif untuk rnembuat orang lebih manusiawi pula. Menjalani sufisme, menurut Jalal, bukah berarti meninggalkan dunia. Tetapi, menjalani sufisme justru meletakkan nilai yang tinggi pada dunia dan memandang dunia sebagai media meraih spiritualitas yang sempurna. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - Neo Sufisme M1 - skripsi TI - Neo Sufisme (Studi Atas Pemikiran Jalaluddin Rakhmat) AV - restricted EP - 128 ER -