relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41382/ title: TA'LIK TALAK TELAAH METODOLOGI ATAS PEMIKIRAN IBN TAIMIYAH DAN IBN HAZM creator: Kiswati, 02361198 subject: Pernikahan description: Persoalan ta'lik talak menyita ruang diskusi yang panjang dalam kitab-kitab fiqh. Perdebatan tentang hal tersebut meliputi bentuk-bentuk ta'lik, hukum hingga soal keabsahannya yang berimplikasi pada jatuh tidaknya sebuah talak. Secara umum, terdapat dua pendapat tentang ta'lik talak. Satu pendapat memperbolehkan dan menganggap absah persoalan ta'lik talak, jika memang syarat dan ketentuan ketentuan tentangnya sudah terpenuhi. Pendapat kedua menganggap ta'lik talak tidak sah dengan alasan apa pun, dalam keduanya tidak memiliki implikasi hukum apapun. Termasuk dalam pendapat pertama adalah Ibn Taimiyah, salah satu tokoh sentral dalam pemikiran Islam. Sementara pendapat yang kedua diyakini oleh Ibn Hazm, yang merupakan pemikir garda depan Kordoba. Kajian dalam skripsi ini diarahkan untuk mengkaji pemikiran dun tokoh tersebut, Ibn Taimiyah dan Ibn Hazm, tentang ta'lik talak. Persoalan yang hendak diteliti adalah basis epistemologis yang menyebabkan perbedaan antara keduanya Persoalan tersebut meliputi model istinbat dan prinsip-prinsip hukum yang diyakini oleh keduanya. Karena itulah penelitian skripsi termasuk kualitatif dengan jenis library research (penelitian kepustakaan). Sebab objek penelitian yang dilakukan murni didasarkan pada literatur-literatur yang disusun oleh keduanya. Sifat penelitian dalam kajian ini adalah komparatif, sebab di sini penulis akan mengkomparasikan pemikiran Ibn Taimiyah dengan Ibn Hazm tentang ta'lik talak Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan usuli, sebab faktor utama yang diteliti adalah tentang metode istinbat yang dilakukan oleh keduanya, yang diyakini sebagai faktor timbulnya perbeduan pendapat antara keduanya Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pemikiran keduanya, diperoleh hasil bahwa penyebab utama perbedaan yang muncul antara keduanya adalah perbedaan prinsip hukum yang diyakini oleh keduanya. Sekalipun sama-sama tergolong sebagai ulama literalis, keduanya berbeda pendapat tentang penggunaaan qiyas dalam ijtihad hukum. Ibn Taimiyah memperbolehkan praktik ta'lik talak sepanjang syarat yang digunakan tidak bertentangan dengan aturan syara' atau logika yang sehat. Kebolehan ini tidak terlepas dari penerimaan Ibn Taimiyah terhadap praktik qiyas. Sementara Ibn Hazm menolak semua jenis ta'lik talak, baik syarat yang digunakan di dalamnya tidak bertentangan dengan syara' atau akal sehat. Penerimaan atas ta'lik talak, dalam pandangan Ibn Hazm bertentangan dengan aturan Al-Qur'an Al-Qur'an tidak mengajarkan cara talak yang demikian. Penerimaan atas model ta'lik talak umumnya didasarkan atas pemakaian qiyas, ya dalam pandangan Ibn Hazm tertolak pemakaiannya dalam hukum Islam. date: 2006-12-21 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41382/1/02361198_BAB%20I_V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41382/2/02361198_BAB%20II_BAB%20III_BAB%20IV.pdf identifier: Kiswati, 02361198 (2006) TA'LIK TALAK TELAAH METODOLOGI ATAS PEMIKIRAN IBN TAIMIYAH DAN IBN HAZM. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.