relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41396/ title: KONSEP POLIGAMI DALAM PANDANGAN MUHAMMAD SYAHRUR DAN AMINA WADUD MUHSIN creator: Khozainul Ulum, 02361503 subject: Poligami description: Ada banyak macam jenis ikatan perkawinan. Yang paling banyak dijumpai adalah perkawinan monogami, yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki dengan satu orang perempuan. Selain itu masih ada yang dinamakan poliandri dan poligami. Poliandri adalah perkawinan antara satu orang perempuan dengan beberapa orang laki-laki. Sebaliknya, poligami adalah perkawinan antara satu orang laki-laki dengan beberapa orang perempuan Dalam hukum Islam perkawinan monogami dan poliandri tidak menimbulkan kontroversi, Sedangkan poligami masih menjadi kontroversi sampai sekarang. Secara tekstual, dalam surat an-Nisa' ayat 3 memang diungkapkan kebolehan berpoligami dengan maksimal empat orang istri. Inilah yang kemudian banyak menjadi muljah bagi ulama'-ulama' yang membolehkan adanya poligami. Di lain pihak banyak juga ulama yang menentang adanya poligami dengan dasar kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Untuk membahas persoalan poligami ini, penelitian ini akan menghadirkan pemikiran dua orang tokoh yaitu Muhammad Syahrur dan Amina Wadud Muhsin. Meskipun kedua tokoh ini dianggap sebagai tokoh feminis, namun keduanya mempunyai tipe pemikiran yang berbeda. Menurut A. Khudori Soleh, pemikiran Syahrur bercorak postradisionalistik sedangkan pemikiran Amina Wadud bercorak reformistik Perbedaan tipe pemikiran antara dua tokoh ini akan menjadi hal yang menarik untuk dibahas, bagaimana pemikiran Syahrur yang menganjurkan poligami dan Amina Wadud yang menolak poligami. Penelitian ini merupakan library research yang menggunakan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif yaitu mengkaji hukum Islam sebagai aturan, baik yang terdapat dalam nas maupun yang telah menjadi produk pemikiran Penelitian ini juga memperhatikan aspek historis dan sosiologis dalam membaca pemikiran Syahrur dan Amina Wadud Dalam memperbandingkan pemikiran Syahrur dan Amina Wadud, penelitian ini akan mencari persamaan dan perbedaan dari pemikiran kedua tokoh ini, sekaligus mencari tahu sebab-sebab yang dominan dalam melahirkan perbedaan pemikiran. Hasil dari penelitian ini adalah Syahrur menganjurkan poligami, sedangkan Amina Wadud menolak. Perbedaan pemikiran ini disebabkan: pertama, perbedaan metode yang digunakan oleh Syahrur dan Amina Wadud. Dalam menafsirkan al-Quran, Syahrur menggunakan pendekatan linguistik semantik dengan pisau analisa paradigmo-sintagmatik yang dikenal dengan istilah "lingkaran hermeneutis" (hermeneutical spiral). Sedangkan Amina Wadud menganggap bahwa untuk memahami teks al-Quran harus melacak konteks historis dan sosiologisnya. Hermeneutika Syahrur digolongkan ke dalam paradigma hermeneutika teoretis-filosofis, sedangkan hermeneutika Amina Wadud masuk ke dalam paradigma hermeneutika filosofis. Kedua, kondisi sosio politis yang melatarbelakangi Syahrur dan Amina Wadud. Syahrur dihadapkan pada realitas masyarakat Islam kontemporer yang cenderung taqlid sehingga terjadi stagnasi pemikiran. Sedangkan Amina Wadud dihadapkan pada penilaian negatif oleh kaum laki-laki terhadap perempuan yang dianggap inferior date: 2006-12-20 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41396/1/02361503_Bab%20I_Bab%20VI_Daftar%20Pustaka.pdf format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41396/2/02361503_Bab%20II_Bab%20III_Bab%20IV_Bab%20V_Bab%20VI.pdf identifier: Khozainul Ulum, 02361503 (2006) KONSEP POLIGAMI DALAM PANDANGAN MUHAMMAD SYAHRUR DAN AMINA WADUD MUHSIN. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.