TY - THES N1 - Prof. Dr.H.M.Amin Abdullah ID - digilib41523 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41523/ A1 - Aat Subroto, 03511267 Y1 - 2007/07/10/ N2 - Diskursus "tradisi" sebagai sebuah warisan masa lalu yang masih hidup dan menyertai kekinian bangsa Arab-Islam masih terus diperdebatkan. Apakah tradisi harus dipegang teguh, ditinggalkan, ataukah diakomodir sampai menemukan jalan tengahnya. Penelitian mengenai pemikiran tokoh Muhammad "Abid al-Jabiri memang sudah banyak yang mengkaji, bahkan menjadi tren tersendiri sebagai sebuah objek formal dalam kajian-kajian keislaman. Tesisnya justru makin kontroversial di kalangan pemikir Arab-Islam, ketika jalan yang ditawarkannya untuk melakukan pemutusan epistemologi dengan tradisi, yang sudah terkonstruk di era kodifikasi, hal tersebut belum banyak yang mengkaji. Dalam penelitian ini yang dikaji adalah mengenai seputar pembacaan al Jabiri terhadap "tradisi" Arab-Islam, dengan menganalisis pemikirannya yang syarat dengan rasionalisme kritis. Titik tekan dalam penelitian ini pada pemikirannya mengenai cara pembacaan ulang terhadap tradisi yang dekonstruktif, karena dalam pandangan al-Jabiri metode ini merupakan langkah baru sebagai pembacaan yang memiliki signifikansi dan mampu mengkontekstualisasikan tradisi, yang mampu menjawab tantangan modernitas terutama realitas Arab-Islam. Penelitian ini mengkaji term "tradisi" sebagai istilah baru pada Arab-Islam kontemporer, yang oleh al-Jabiri didefinisikan sebagai warisan masa lalu yang masih menyertai kekinian bangsa Arab-Islam. Tujuan dari penelitan ini pun untuk menganalisa alasan-alasan mengapa al-Jabiri menganjurkan bangsa Arab-Islam untuk memutuskan epistemologi dengan struktur keilmuan yang sudah dianggap establis. Lewat karya-karyanyalah pemikiran al-Jabiri dapat ditelusuri sebagai lahan diskusi yang kontekstual dan aktual bagi dunia Arab-Islam dan wacana kajian Islam, dengan sifatnya yang filosofis dan nuansa kerasionalannya yang tidak akan pudar, sebagai karakter pemikir kelahiran Magribi. Penelitian ini merupakan studi kepustnan yang lebih bersifat deskriptif analitis. Maka dalam pengumpulan data-data tentang pemikiran Muhammad Abid al-Jabiri ini mula-mula ditelusuri lewat karya-karya yang sudah dipublikasikan sebagai wadah penuangan gagasannya, atau langkah awal ini disebut juga dokumentasi data. Sedangkan untuk menganalisa pemikirannya penulis menggunakan analisa taksonomi (economy analysis), yang memusatkan perhatiannya pada domain tertentu yang sangat berguna untuk menggambarkan fenomena atau masalah yang menjadi objek kajian studi. Adapun pendekatan yang digunakan ialah kerangka historis-filosofis. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa al-Jabiri memandang "tradisi" Arab-Islam sebagai produk masa lalu telah membelenggu dan membungkam kreatifitas bangsa Arab-Islam bahkan mengebiri rasionalitas umat Islam. Sehingga yang perlu dilakukan saat ini oleh bangsa Arab-Islam, dan umat Islam pada umumnya ialah perlu mengedepankan rasionalisme Islam. Dalam hal ini al-Jabiri lebih memilih nalar burhani sebagai epistem satu-satunya yang akan mengantarkan bangsa Arab-Islam menuju modernitas. Sehingga konsekuesi dari itu semua bangsa Arab-Islam perlu melakukan kodifikasi baru. Kodifikasi yang berasaskan pada rasionalitas, PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - Tradisi Arab KW - Muhammad Adib al Jabiri M1 - skripsi TI - TRADISI ARAB-ISLAM DALAM PEMIKIRAN MUHAMMAD 'ABID AL-JABIRI AV - restricted EP - 158 ER -