%A 01510721 Khilmi Zuhroni %O Dr. Alim Roswantoro, M.Ag %T Kesadaran Profetik dan Kesadaran Mistik Menurut Muhammad Iqbal %X Visi kenabian merupakan sumber utama kebangkitan diri. Cara berpikir yang didasarkan pada konsepsi kenabian (nubuah) memberikan akal-pikiran, keimanan, disiplin dan penyempumaan kepada terbentuknya suatu bangsa yang besar. Dia tidak menjadikan diri menuju tingkat subyektifitas yang sempit, akan tetapi pemahaman individualitas seseorang melalui renungan, introspeksi, pengenalan diri dan realisasi diri, pribadi akan sampai pada kesadaran tanggung jawabnya. Istilah kenabian (profetik) mengandung makna yang sangat mendalam dalam pemikiran Muhammad Iqbal terlebih dalam upayanya melakukan perubahan pemikiran keagamaan dalam Islam. Di samping itu sebagai sosok yang tidak hanya dikenal oleh dunia sebagai penyair, namun juga sebagai filosof, hakim sekaligus politikus tentunya kesadaran propfetik memiliki relevansi tersendiri dalam kegemilangan pemikirannya. Hal tersebut misalnya dapat dilihat dalam karya-karya puisi atau prosanya-terutama dalam filsafat Ego-nya-yang secara nampak ( eksplisit) maupun samar (implisit) menyiratkan sebuah ciri kesadaran yang disebutnya sebagai kesadaran kenabian (profetik). Namun, untuk dapat memahami bagaimana konsep Muhammad Iqbal tentang kesadaran profetik (Prophetic Counciousness) tersebut, dalam skripsi yang sepenuhnya bersifat penelitian kepustakaan (Library Research) ini, penulis mencoba membandingkannya dengan kesadaran mistik (Mystical Counciousness). Sebab dalam beberapa tulisannya, Muhammad Iqbal sendiri membedakan secara jelas bagaimana perbedaan kedua istilah tersebut. Menurutnya, bahwa kesadaran profetik adalah suatu kesadaran yang mencirikan sebagai sebuah proses konstruksi kehidupan yang terus-menerus bergerak menuju kesempurnaan, dimana manusia yang disebut al-Qur'an sebagai wakil Tuhan sangat terlibat aktif dalam proses menuju kesempurnaan. Sementara itu kesadaran mistik: adalah identifikasi secara menyeluruh keinginan individu secara sempurna dengan kehendak Tuhan melalui tahapan Ittihad. “Pengalaman Tunggal" dimana individu terserap ke dalam persatuan dengan Tuhan. Dalam kesadaran mistik identifikasi ini dicapai dengan cara penafian diri, sedangkan dalam profetik identifikasi dilakukan dengan cara mengembangkan suatu kesadaran bahwa aktivitas kreatif diri adalah aktifiaas ilahiah. Selanjutnya, dalam skripsi ini, untuk dapat menemukan akar kedua istilah tersebut, yakni kesadaran profetik. dan kesadaran mistik, penulis memaparkan juga bagaimana konsep filosof-filosof lslam juga para pemikir tentang keduanya. Sebab dengan memahami kedua istilah tersebut melalui pemahaman para filosof maupun pemikir akan dapat ditemukan garis kesinambungan antara pemikiran Iqbal dengan para pemikir sebelumnya, serta sejauh mana pengembangan pemikiran Iqbal dari para pendahulunya. Dengan demikian, maka apakah kesadaran profetik dan kesadaran mistik bersifat kontradiktif, afirmatif, maupun integratif dalam pengalaman keagamaan sebagaimana dipahami oleh Iqbal, penelitian skripsi ini lebih lanjut akan mencoba difokuskan pada pembahasan ini. %K Kesadaran Profetik, Kesadaran Mistik, Muhammad Iqbal %D 2007 %I UIN Sunan Kalijaga %L digilib41578