%0 Thesis %9 Skripsi %A DEDI YUSUF HABIBI - NIM. 03230082, %B Fakultas Dakwah %D 2010 %F digilib:4160 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K Pesantren Waria Senin-Kamis Notoyudan %T PESANTREN WARIA SENIN-KAMIS NOTOYUDAN PRINGGOKUSUMAN GEDUNGTENGEN YOGYAKARTA (STUDI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4160/ %X Alasan pemilihan judul skripsi ini didasarkan pada kontroversi antara teks dan konteks realitas social-keberagamaan komunitas waria, subtansi agama mendefinisikan mereka sebagai makhluk pelanggar Qudrotullah, sementara pesantren sebagai institusi social keagamaan dimana sumber-sumber subtansi agama diexplor untuk konservasi dan ekspansi ajaran agama ternyata mengayomi komunitas yang secara definitive dilarang oleh agama. Pesantren merupakan lembaga yang sudah dikenal masyarakat Indonesia kurang lebih enam abad silam untuk itu lembaga ini sudah mendarah daging dalam kultur masyarakat Indonesia (Indigenous), sementara komunitas waria dalam realitas sosial selalu dipojokkan lantaran eksistensi mereka tidak ada dalam hukum formal-negara dan hukum agama sehingga kehidupan mereka rentan dengan tindakan kekerasan baik secara psikis maupun fisis yang dilakukan oleh kelompok-kelompok diluar komunitas mereka. Untuk itu permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah; (1)Bagaimana upaya perintisan Pesantren Waria Senin-Kamis. (2) Bagaimana upaya pengembangan pesantren waria Senin-Kamis. Sedangkan tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya perintisan dan pengembangan pesantren yang dikhususkan bagi komunitas marginal seperti komunitas waria. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan ( field research), sifat penelitiannya adalah diskriftif-analitis yaitu dengan menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematis. Metode analisa data yang dipakai dalam penelitain ini adalah metode induktif yaitu dengan mengangkat fakta-fakta khusus, peristiwa yang konkrit, kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum. Adapun kerangka teoritik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah-Pertumbuhan dan perkembangannya (Direktorak Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Islam). Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa upaya perintisan pertumbuhan yang dilakukan oleh pencetusnya (KH. Hamrulie Harun dan Maryani) sejak dari embrionya hingga terbentuknya pesantren dengan tahapan Pertama, menumbuhkan kesadaran beribadah melalui intensifikasi kegiatan yang berorientasikan keagamaan dengan pendekatan psikologis-fisis humanis terhadap komunitas waria, Kedua, mengorganisir mereka dengan format pelembagaan yang indegenous-cultur dalam masyarakat Indonesia, yaitu pesantren. Ketiga, menyediakan tenaga pengajar atau pembimbing keagamaan. Kemudian terkait upaya pengembangan Pesantren Senin-Kamis Waria Notoyudan diarahkan pada sistem kelembagaan yaitu berupa penguatan keorganisasian pesantren yang berfungsi untuk stabilisasi pelaksanaan kegiatan. Kemudian peningkatan mutu program serta pengembangan kapasitas sumberdaya manusia dari berbagai aspeknya mengingat spirit yang kuat dari kalangan santri waria. %Z Pembimbing: Drs. M. Abu Suhud, M.Pd