@phdthesis{digilib41629, month = {February}, title = {Al Ayat Al Mutasyabihah Wa Ikhtilafat Dalalatiha}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 14110081 Teguh Wijayanto}, year = {2020}, note = {Drs. Khairon Nahdiyyin, MA.}, keywords = {Al-Qur?an, Stilistika, Ayat Mutasy{\=a}bihah}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41629/}, abstract = {Al-Qur?an dalam membicarakan suatu fenomena menggunakan variasi gaya bahasa yang sangat beragam. Seperti persamaan kata, persamaan kalimat, penempatan kata secara berbeda antarkalimat yang bermiripan hingga pengulangan kalimat. Pada Al-Baqarah variasi gaya bahasa ini banyak sekali ditemui baik di dalam surat ini sendiri atau dengan surat lainnya. Kemiripan dan persamaan ini apakah sekedar permainan bahasa Al-Qur?an saja atau memang ada tujuan lain? Oleh karena Al-Qur?an diturunkan oleh Allah swt bisa dipastikan ada tujuan yang ingin disampaikan umat manusia, tujuan ini tidak disampaikan langsung oleh Al-Qur?an. Pesan Al-Qur?an justru banyak terkandung secara tersirat melalui variasi-variasi gaya bahasa tersebut. Salah satunya akan dibahas disini yaitu mutasy{\=a}bihah. Gaya bahasa mutasy{\=a}bihah di dalam Al-Baqarah kurang lebih 22 ayat. Ayat mutasy{\=a}bihah adalah ayat yang memiliki kemiripan dengan ayat lain. Lalu untuk mengkaji masalah ini menggunakan teori stilistika. Dimana salah satu kajian stilistika adalah pengulangan. Ayat mutasy{\=a}bihah sangat berkaitan dengan pengulangan. Salah satu hasil penelitian ini adalah seperti pada Al-Baqarah : 81 menggunakan ?????? ????? ?? ? dan diulang pada ayat 878, itu menunjukkan bahwa keadaan orang kafir itu benar-benar dalam keadaan bisu, tuli, dan buta terhadap petunjuk yang Allah berikan, perbedaan ayat itu terletak pada akhir ayat dan itu menyambung apa yang dibicarakan oleh ayat sebelumnya. Hal semacam ini tidak hanya terjadi pada kedua ayat tersebut tetapi pada semua ayat mutasy{\=a}bih{\=a}h yang penulis temukan. Kata kunci : Al-Qur?an, Stilistika, Ayat Mutasy{\=a}bihah} }