@phdthesis{digilib41677, month = {June}, title = {PERSEPSI JAMA' AH HAJI YOGYAKARTA TENTANG HADIS-HADIS HAJI MABRUR}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {01530547 Rd. Saiful Mujab}, year = {2007}, note = {Drs. H.Agung Danarto, M.Ag}, keywords = {persepsi jamaah haji, hadis haji mabrur, ibadah haji}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41677/}, abstract = {Seringkali seseorang bangga dengan julukan Bangsa Muslim. Tetapi, ibadah ritual seseorang seakan tak berpengaruh terhadap perbaikan moral bangsa. Ibadah haji sebagai bagian fundamental dari ritual dalam Islam mulai kehilangan daya dobraknya. Ritual ini terjatuh menjadi ritual yang menaikkan gengsi, bisnis murni, dan pencuci dosa. Suatu ritual yang sesungguhnya tidak diajarkan, bahkan dilarang dalam agama. Beberapa hal tersebut, menarik perhatian penulis untuk mengkaji lebih dalam terhadap pemahaman para jamaah haji tentang haji mabrur terutama jika dikaitkan dengan redaksi-redaksi hadis yang berbicara tentang haji mabrur. Setting dari penelitian ini adalah jamaah haji DI Yogyakarta, dengan mengambil anggota dari sebagian KBIH Yogyakarta untuk dijadikan sebagai rersponden. Kajian penelitian tentang pemahaman masyarakat terhadap hadis-hadis yang berkaitan dengan haji mabrur ini adalah studi lapangan. Untuk itu, tidak lepas dari berbagai data yang diperoleh berdasarkan penelitian lapangan. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang obyeknya berupa non-angka. Dalam kajian ini diupayakan mendasar dan mendalam beriorintasi pada studi kasus di atas, oleh karena itu, rumusan permasalahan yang berdasarkan pada asumsi adanya realitas dinamik akan diungkap dengan penyelesaian sesuai dengan kasus tersebut, sehingga jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian studi kasus ini bersifat Naturulistik, artinya individu atau entitas yang lain diteliti sesuai dengan keadaan dan lingkungan yang muncul secara natural (alamiah). Dari hasil penelusuran terhadap responden yang dijadikan sampel dari penelitian, didapat sebuah kesimpulan bahwa parajama'ah sangat memahami konsep haji mabrur sebagaimana pesan yang tersirat dalam hadis Nabi., yaitu seseorang yang memperoleh haji mabrur, kepribadiannya akan lebih baik dibandingkan dengan sebelum ia pergi haji. Tetapi apabila sikap dan kepribadiannya sama saja dengan sebelum haji, atau lebih jelek lagi, maka kemabruran hajinya diragukan, dan cenderung memperoleh haji marduud. Meski para jama'ah sudah sangat memahami tentang konsep haji mabrur, namun baru sebatas pengetahuan pada tingkatan kognitif, hanya sedikit sekali yang mau menjadikan predikat haji yang mereka sandang dijadikan ruh dalam kehidupan sehari-hari mereka.} }