@phdthesis{digilib41704, month = {July}, title = {ANALISIS PERBANDINGAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT "DANA INSANI" KECAMATAN WONOSARI DAN PINJAMAN MODAL KERJA ANGGOTA PADA UNIT SIMPAN PINJAM (USP) KUD "BJMA" KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDUL DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 01360752 DIYAT WlDIASTUTI}, year = {2006}, note = {1. Drs. MOH. SODIK, S.Sos., M.Si 2. H. SYAFIQ MAHMADAH HANAFI, M.Ag}, keywords = {ANALISIS PERBANDINGAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT "DANA INSANI" KECAMATAN WONOSARI, PINJAMAN MODAL KERJA ANGGOTA PADA UNIT SIMPAN PINJAM (USP) KUD "BJMA" KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDUL DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41704/}, abstract = {Masa]ah ekonomi ada]ah bah muama]ah, maka se]ama ia memberikan perbaikan kehidupan umat manusia maka wajib dijalankan dengan sesuai kaidah Islam. Ini]ah yang diterapkan koperasi dengan sistem bagi basil (syariah). Kajian dalam? penelitian ini membahas aspek Hukum Islam sebagai pijakan, yaitu apakah prinsip-prinsip akad atau perjanjian yang sesuai dengan hukum isJam da]am transaksi simpan pinjuam di koperasi Syariah (BMT Dana Insani) dan di Koperasi Konvensiona] (USP KUD Bima). Koperasi Simpan Pinjam Syari'ah (KSPS) atau Unit simpan Pinjam Syari'ah (USPS) adalah koperasi yang te]ah memiliki badan hukum serta menjalankan kegiatan usaha simpan pinjam dengan menerapkan prinsip syari'ah pada setiap transaksinya. Bagi KSP Syari'ah, simpan pinjam syari'ah adalah kegiatan utama usahanya, sedangkan kegiatan simpan pinjam pada USP syari'ah hanya]ah salah satu kegiatan unit usaha Koperasi Serba Usaha (KSU). Perbedaan antara sifat akad pada BMT dan USP KUD Bima mengakibatkan perbedaan dasar karakteristik yang berkaitan dengan sistem pengambilan keuntungan, bunga (riba) dan bagi basil. Ha] tersebut berkaitan dengan sifat pertukaran yang merupakan kombinasi antara pertukaran barang/jasa ('Ayn) terhadap kewajiban Finansia] (Dayn). Misa]nya dalam pengambi]an keuntungan antara BMT dan KUD berbeda, yaitu BMT tidak ada unsur pemastian keuntungan karena penentuan persentasi besarnya keuntungan (markup) di]akukan setelah negoisasi dengan peminjam yang kemudian dituangkan dalam akad. Sedangkan da]am po]a pinjaman KUD, besaran pengemba]ian dan denda ditentukan diawa] sebe]um ada akad dan sifatnya tetap, sehingga ha] itu mengakibatkan ada sa]ah satu yang dirugikan. Juga timbu]nya faktor biaya opersiona] sebagai pengganti komponen denda muncu] dari pengamatan penyusun dan kemungkinan dapat diterapkan pada keduajenis akad tersebut. Pendekatan pene]itian mengenai permasa]ahan tersebut di atas ada]ah penelitian Japangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan analisis perbandingan akad sesuai hukum Islam sebagai acuan yang diterapkan. sementara sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analisis? komparatif. Me]alui pendekatan perbandingan berdasarkan hukum Islam, prinsip? prinsip akad dalam kegiatan koperasi syariah dan koperasi konvensional da]am kajian ini dimaksudkan agar dapat dilakukan alternatif pemilihan akad da]am transaksi yang bo]eh di]akukan secara syariah dan tidak bo]eh da]am syariah da]am kegiatan pinjam meminjam yang bersifat invest si maupun jua] be]i. Pada bagian akhir penu]isan pene]itian ini penyusun menyarankan perlunya perubahan teks akad pembiayaan/pinjaman pada masing-masing Jembaga aga:r imp]ikasi pelaksanaan di]apangan dapat dijadikan pedoman nyata agar bisa lebih je]as menuju kondisi saling adil dan menentramkan kedua belah pihak (koperasi dan peminjam), serta pendekatan persuasif kepada pihak yang pengurus koperasi yang berkompeten.} }