@phdthesis{digilib41718, month = {December}, title = {Air Susu Ibu Eksklusif (Analisa Kimia dan Tinjauan Islam)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 00440292 ENI ISMAWATI}, year = {2005}, note = {Susy Yunita Prabawati, M. Si.}, keywords = {Bank ASI; Penyapihan; Metabolisme ASI}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41718/}, abstract = {Penelitian ini mengungkapkan hubungan ASI Eksklusif antara analisis K.nia dan tinjauan Islam. Penelitian ini menitikberatkan pada kajian tentang ASI eksklusif di tinjau dari perspektif kimia (unsur-unsur penyusunnya), dan bagaimana sudut pandang Islam terhadap ASI yang berkaitan dengan al-Qur'an (ayat-ayat yang berhubungan dengan ASI). Pengertian ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya, tanpa disertai tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, maupun makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim. ASI Eksklusif merupakan nutrisi paling penting yang dibutuhkan bayi untuk proses perkembangan dan pertumbuhannya. Komposisi ASI akan berbeda dari menit ke menit. ASI secara umum dan ASI eksklusif memiliki kandungan zat-zat yang sangat dibutuhkan bayi untuk perkembangannya. Kandungan kandungan ASI tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin. mineral, zat besi, air dan kalori. Rata-rata kadar protein per 100 ml ASI adalah 1.67 gram, kadar karbohidrat adalah 6.75 gram per 100 ml ASI, dan kadar lemak adalah 3.63 gram per 100 ml ASI Penelitian ini memberi fakta bahwa dalam ajuran Islam, penyusuan sangatlah penting. Hal ini telah diajarkan Allah dalam ayat-ayat al-Qur'an. Masa penyusuan yang dianjurkan dalan al-Qur 'an adalah dua tahun penuh (QS. al-Baqanah: 233 dan Q S. Luqnuan: 14) atau dalam ayat lain disebutkan masa mengandung sumpai unenyapuh adalah tiga puluh bulan (Q.S. al-Ahqaaf: 15). Banyak penelitian yang menyatakan bahwa penyusuan selama dua tahun, menghasilkan anak-anak yang cerdas, sehat jasmani dan rohani, sehingga terbentuk suatu generasi berkualitas.} }