relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41781/ title: PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL IKAN TAMBAK DI KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM creator: ZIA'UL HAQ, NIM. 01360948 subject: Musyarokah description: Adanya perselisihan dalam suatu perjanjian khususnya perjanjian bagi hasil perikanan dikarenakan perjanjian didasarkan pada peraturan hukum adat yaitu peraturan yang tidak tertulis atau adat setempat. Pada umumnya perjanjian itu dibuat berdasarkan pada kata sepakat atau kepercayaan. Sebagaimana yang terjadi di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, oleh karena itu salah satu tujuan daripada dibuatnya Undang-undang No 16 Tahun 1964 tentang Bagi Hasil Perikanan adalah untuk menghilangkan unsur-unsur perjanjian bagi hasil yang bersifat pemerasan, supaya masing-masing fihak yang yang membuat perjanjian tersebut mendapat bagian yang sesuai dengan jasa yang diberikannya. Satu sisi hukum Islam juga memilki aturan-aturan tentang perjanjian bagi hasil yang disebut dengan muzara'ah agar terwujud rasa keadailan. Berangka dari problem di atas penyusun tertarik untuk membandingkan antara hukum positif dan hukum Islam dalam memandang pelaksanaan perjanjian bagi hasil ikan tambak di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, karena hukum positif dan hukum Islam memiliki aturan yang berbeda-beda. Dalam hukum positif bentuk perjanjian harus dilakukan dengan cara tertulis sedangkan hukum Islam tidak diwajibkan. Adapun pokok masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan perjanjian bagi hasil ikan tambak di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik dan bagaimana tinjauan hukum positif dan hukum Islam terhadap pelaksanaan perjanjian bagi hasil ikan tambak di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Risearch), sementara sifat penelitian ini adalah diskriptif analitik komparatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis-normatif, adapun teknik pengumpulan data· menggunkan metode observasi (pengamatan) dan metode interview (wawancara). Dalam menganalisis menggunakan analisis data secara kualitatif dengan metode induksi dan deduksi. Penelitian ini berkesimpulan bahwa masyarakat Manyar dalam melaksanakan bentuk perjanjian yang dilakukan hanya dengan cara lisan saja dan tanpa dalam bentuk tertulis. Begitu juga dengan sistem perjanjian yang masih beraneka ragam serta jangka waktu pejanjian minimal satu kali panen dan tidak dijelaskan batas maksimalnya. Adapun cara penyelesaian masalah apabila terjadi persengketaan anatara pemiik dan penggarap maka biasanya diselesaikan dengan cara kekeluargaan yaitu dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Faktor-faktor yang mempengarui masyarakat Manyar dalam menggunakan hukum adat setempat adalah ketidaktahuan masyarakat tentang keberdaan undang-undang tersebut. Begitujuga minimnya masyarakat mengetahui perjanjian bagi hasil menurut hukum Islam (muzcira'ah) Dari uraian di atas kiranya dapat dikatakan bahwa pelaksanaan perjanjian bagi hasil ikan tambak di Kecamatan Manyar secara garis besar tidak sesuai , dengan hukum positif atau undang-undang yang ada. Naman bila dilihat dari segi hukum Islam, secara garis besar maka hal tersebut sesuai karena terpenuhi syarat dan rukunnya baik dari sabjek atau objeknya. Dan subtansi dari hukum Islam adalah sama-sam rela dari masing-masing pihak yang membuat perjanjian. date: 2006-11-25 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41781/1/01360948_BAB%20I_V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41781/2/01360948_BAB%20II_BAB%20III_BAB%20IV.pdf identifier: ZIA'UL HAQ, NIM. 01360948 (2006) PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL IKAN TAMBAK DI KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.