eprintid: 41828 rev_number: 27 eprint_status: archive userid: 12253 dir: disk0/00/04/18/28 datestamp: 2021-01-08 05:10:01 lastmod: 2023-05-09 04:12:10 status_changed: 2023-05-09 04:12:10 type: book_section metadata_visibility: show creators_name: Muryanti, - title: Masyarakat Resiko di Pedesaan: antara Ketidaktaatan Pada Protokol Kesehatan dan Solidaritas yang Terbangun ispublished: pub subjects: Mas_sos subjects: c19 divisions: a-buku full_text_status: restricted keywords: Masyarakat; Pandemi; solidaritas; protokol kesehatan abstract: Dari beberapa praktik bagaimana masyarakat merespon resiko terjadinya pandemi ini, masyarakat dapat dikategorikan menjadi: (1) Masyarakat yang memiliki kesadaran yang tinggi bahwa hari ini terjadi pandemi sehingga melakukan berbagai macam upaya untuk melakukan pencegahan supaya tidak tertular oleh penyakit tersebut; (2) Masyarakat yang memiliki kesadaran separuhnya, menyadari bahwa terjadi pandemi dan melakukan pencegahan, akan tetapi karena adanya tuntutan ekonomi sehingga enyebabkan mereka tidak mengikuti protokol kesehatan; (3) Masyarakat yang baru sadar bahwa terjadi pandemi setelah ada kejadian di depannya dan (4) Masyarakat yang tidak peduli dengan pandemi ini (serta menyerahkan semua kejadian ini kepada Allah SWT). Masyarakat Dusun R berdasarkan pengalamannya berada pada situasi pandemi termasuk kategori masyarakat yang hadap massalah, mereka menyadari sebuah peristiwa, jika sudah mengalaminya. Kalau mereka belum mengalaminya pasti tidak akan percaya bahwa pada situasi pandemi ini, virus Corona benar-benar ada dengan berbagai macam sebab, diantaranya: ekonomi, pengetahuan, kepercayaan dan pengaruh ketokohan. Pada saat ada resiko ancaman bahwa ada sebagian masyarakat Dusun R yang terkena, mereka menyadari bahwa resikonya sangat tinggi. Sebaliknya, pada saat tidak ada peristiwa atau kejadian virus Corona di masyarakat, sebagian besar lalai, malas dan seolah-seolah tidak terjadi apa-apa dengan mengabaikan protokol kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah atau pun seruan Internasional. Masyarakat masih berbudaya hadap massalah atau melakukan pengobatan. Secara umum belum memiliki kesadaran untuk melakukan pencegahan dan menyadari bahwa sampai detik ini, bulan Agustus 2020 vaksin untuk Covid-19 belum ditemukan. date: 2020 date_type: published publisher: Manggar Media place_of_pub: Yogyakarta pagerange: 1-21 pages: 355 refereed: TRUE isbn: 978-623-94594-0-6 book_title: Dinamika Masyarakat di Era Pandemi citation: Muryanti, - (2020) Masyarakat Resiko di Pedesaan: antara Ketidaktaatan Pada Protokol Kesehatan dan Solidaritas yang Terbangun. In: Dinamika Masyarakat di Era Pandemi. Manggar Media, Yogyakarta, pp. 1-21. ISBN 978-623-94594-0-6 document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41828/2/surat-surat-pernyataan1610080963.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41828/14/Masyarakat%20Resiko%20di%20Pedesaan%20antara%20Ketidaktaatan%20Pada%20Protokol%20Kesehatan%20dan%20Solidaritas%20yang%20Terbangun.pdf