relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41859/ title: Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah Sebagai Arus Baru Gerakan Muhammadiyah (Studi Kasus di Yogyakarta). creator: MOH. MUDZAKKIR, 01540496 subject: Muhammadiyah subject: Organisasi Masyarakat description: Pada awal kemunculannya Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan pembaruan Islam. Akibat dari pembaruan itulah Muhammadiyah mampu melahirkan berbagai macam amal dakwah; mulai dari sekolah, panti asuhan, rumah sakit dan lain sebagainya yang merupakan produk pembaruan pemikiran Islamnya. Seiring dengan waktu, mayoritas warga Muhammadiyah, termasuk juga sebagian elitnya justru terjebak pada rutinitas birokrasi amal usaha, tergoda politik praktis dan melupakan untuk terus menghidupkan semangat pembaruan Islam (tajdid) yang selama ini menjadi icon gerakan. Beberapa hal itulah yang kemudian oleh beberapa kalangan dikatakan menjadi sebab stagnasi pemikiran atau kejumudan dalam tubuh Muhammadiyah. Di tengah-tengah kejumudan itulah muncul berbagai macam kritikan, baik dari dalam maupun luar Muhammadiyah. Wacana kritisisme stagnasi pembaruan ini telah disadari sejak kepemimpinan Amin Rais (1995-1998), yang kemudian dilanjutkan lebih massif perbincangan ini pada kepemimpinan Ahmad Syafii Maarif (1998-2000 dan 2000-2005). Pada masa Syafii Maarif inilah kran kebebasan berfikir, berpendapat serta kritik warga Muhammadiyah, khususnya golongan mudanya diberi ruang seluas-luasnya. Maka, sangatlah wajar apabila dalam periode kepemimpinannya dinamika pembaruan pemikiran di Muhammadiyah kembali bangkit lagi. Hal ini bisa kita lihat dari geliat anak-anak mudanya yang mulai mengorganisir diri untuk melakukan kajian-kajian intensif atau bahkan kritik terhadap pemikiran Muhammadiyah yang selama ini dinilai stagnan. Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) adalah salah satu kelompok anak muda Muhammadiyah yang muncul sebagai respon-kritis terhadap stagnasi pembaruan dalam gerakan Muhammadiyah. Dengan tiga pilar gerakannya hermeneutika, ilmu sosial, dan new social movement, JIMM rnencoba mengimajinasikan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam kritis yang responsif terhadap persoalan Islam kontemporer. Persoalan-persoalan kontemporer, yang harus direspon tersebut misalnya; pluralisme agama, globalisasi dengan berbagai dampaknya bagi umat Islam, agama dan politik dan lain sebagainya. Kemunculan JIMM dalam Muhammadiyah bukanlah suatu hal tanpa masalah. Disamping kemunculannya disambut dengan hangat karena dinilai sebagai penerus pembaruan Muhammadiyah, tapi juga ada sebagian yang curiga dengan pemikiran-pemikiran yang dipandang terkesan "ke"liberal-liberalan" atau "antek Barat". Di sinilah pentingnya kajian ini, yaitu untuk melihat secara jernih persoalan tersebut secara sosiologis. Penelitian ini ingin menelusuri latar belakang kemunculan JIMM serta memahami posisi JIMM dalam gerakan Muhammadiyah saat ini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis, wawancara mendalam sebagai instrumen utama pengumpulan data serta didukung dengan dokumentasi dan observasi yang diharapkan dapat menambah apa yang belum terungkap lewat metode pertama. date: 2005-12-12 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41859/1/01540496_BAB%20I_V_DAFTARPUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41859/2/01540496_BAB%20II_BAB%20III_BAB%20IV.pdf identifier: MOH. MUDZAKKIR, 01540496 (2005) Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah Sebagai Arus Baru Gerakan Muhammadiyah (Studi Kasus di Yogyakarta). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.