%A - Alip Kunandar %A - Yani Tri Wijayanti %T IDEALISME, BISNIS, DAN MASA DEPAN MEDIA BERBAHASA DAERAH (Studi Kasus Majalah Djaka Lodang di Yogyakarta) %X Majalah Djaka Lodang adalah salah satu media berbahasa daerah yang tersisa di Indonesia, selain Mangle, Penjebar Semangat, dan Jayabaya. Majalah yang terbit di Yogyakarta sejak tahun 1971 ini pernah mengalami masa keemasan tahun 1980-1990-an, akan tetapi kemudian terus mengalami penurunan hingga cenderung terancam gulung tikar seperti halnya media�media cetak lainnya yang tergerus perkembangan teknologi komunikasi. Akan tetapi, meski secara bisnis media ini tidak lagi terlihat menguntungkan, Djaka Lodang masih tetap bertahan dan terbit hingga saat ini. Salah satu faktor utama yang membuat majalah ini bertahan adalah dukungan yang kuat dari idealisme pendirinya yang masih aktif hingga saat ini. Abdullah Purwodarsono salah satu pendiri majalah ini, memiliki tekad yang kuat untuk terus menerbitkan Djaka Lodang, demi satu tujuan utama, menjaga dan melestarikan bahasa dan budaya Jawa. Sebuah upaya yang sejalan dengan fungsi pers, yakni sebagai penerus warisan sosial. Bagi khalayaknya, kehadiran Djaka Lodang tidak lagi dipandang sebagai sebuah media informasi, melainkan lebih dari itu, sebagai alat untuk memperkuat identitas budaya. Lebih khusus, bagi khalayak yang berada di luar Pulau Jawa, identitas budaya ini kemudian bisa digunakan untuk melakukan negosiasi identitas budaya yang dapat digunakan dalam memperkuat posisi tawar mereka untuk mengambil peran dalam lingkungan sosial mereka yang baru. %K Idealism, media business, cultural identity, local language media %P 188-204 %B TREN POLA KONSUMSI MEDIA DI INDONESIA TAHUN 2017 : The 3rd Indonesia Media Research Awards & Summit (IMRAS) 2017 %D 2017 %C Jakarta %I Serikat Perusahaan Pers (SPS) %L digilib41864