@book{digilib41891, volume = {1}, month = {November}, title = {Moderasi Islam dan Kebebasan Beragama Perspektif Mohamed Yatim \& Thaha Jabir Al-Alwani}, author = {Mahmud Arif}, address = {Yogyakarta}, publisher = {Deepublish}, year = {2020}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41891/}, abstract = {Istilah wasathiyah tergolong sebagai istilah baru yang belum banyak ditemukan penggunaannya dalam khazanah fikih, bahasa, dan sastra klasik Islam. Namun demikian muatan makna istilah ini dapat ditemukan dalam pelbagai istilah serupa yang telah lama populer, seperti al-'adl, al-i'tidal, al-qisth, dan al-wazn. Banyaknya istilah serupa dalam khazanah klasik Islam yang mewadahi makna wasathiyah menunjukkan arti bahwa paham dan praktik moderat merupakan karakteristik utama keberislaman umat sejak masa-masa awal, sebagaimana ditelandankan Nabi Saw, generasi salaf shalih, dan para pembaru Islam dari generasi ke generasi. Secara normatif, karakteristik Islam itu memang moderat dan secara historis pun moderasi merupakan arus utama keberislaman umat. Oleh karena itu, manakala muncul ekstrimisme radikal, maka hal ini adalah manifestasi arus kecil yang akan berhadapan dengan kecenderungan moderat mayoritas umat Islam dalam pelbagai aspek kehidupan.} }