@incollection{digilib41919, booktitle = {Peta Pemikiran Fishum : Karya Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan HUmaniora UIN Sunan Kalijaga}, title = {HABITUS CYBERLIFE}, author = {- Rama Kertamukti}, address = {Yogyakarta}, publisher = {Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora}, pages = {143--164}, keywords = {Habitus Cyberlife}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41919/}, abstract = {Membentuk dan menampilkan gaya hidup adalah kebutuhan yang sangat dituntut dalam kehidupan modern saat ini. Gaya hidup menjadi sebuah selera yang menampilkan diri pada kehidupan sosial. Dalam dunia Sosiologi, gaya hidup menjadi pintu masuk untuk memahami pengaruh nilai dan norma sosial dalam diri individu (Takwin, 2006:36). Kita dapat memahami fungsi-fungsi budaya dalam diri manusia dengan melihat pola-pola yang terangkai dalam gaya hidup. Bahkan, gaya hidup dapat menemukan makna dan pemaknaan terhadap dunia kehidupan manusia yang dilakukan. Gaya hidup dipandang sebagai pola-pola tingkah laku yang diungkapkan manusia sebagai respon terhadap dunia dan segala hal yang melingkupinya. Bukan hanya sebagai praktik-praktik konsumsi, pertunjukkan benda-benda dan pengalaman seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang di konsepsi sebagai nilai instrumental saja. Estetika realitas melatarbelakangi arti penting gaya hidup (Featherstone, 2008: 204). Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat di sekitarnya. Gaya hidup dikemukakan oleh Plummer, ?sebagai cara hidup individu yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. ? (Plummer, 1983: 231). Jadi, gaya hidup dapat dikatakan sebagai suatu pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktifitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya.} }