TY - THES N1 - Pembimbing: Lathiful Khuluq, MA, BSW. Ph.D ID - digilib42072 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42072/ A1 - TRI HARIYONO, NIM.: 1520011055 Y1 - 2020/01/30/ N2 - Penelitian ini dirancang sebagai sebuah penelitian dengan desain studi kasus di desa Karangsari, Kulonprogo sebagai lokasi penelitiannya. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan realitas empiris dan mendalam tentang Inklusi Sosial dengan titik tekan pada: (1) Pengelolaan Aset Desa Karangsari, (2) pengembangan ekonomi lokal (BUMDesa), dan (3) dinamika pengelolaan dan pemanfaatan aset desa beserta keberlanjutannya. Data Primer penelitian ini adalah data pokok berbentuk wawancara dikumpulkan melalui teknik wawancara mendalam (indepht interview), dihimpun dari stakeholders yang terlibat langsung dalam pengelolaan aset desa antara lain Pemerintah Desa (Pemdes), aktor perubahan desa dan warga masyarakat terutama Kelompok Rentan dan Marjinal (KRM). Pemilihan informan sebagai subjek penelitian dilakukan secara purposif dengan sistem bola salju (Snow-Ball). Sementara data sekunder berupa observasi dan dokumen (baik tulisan resmi ataupun milik pribadi untuk mendukung dan memperkuat pencatatan selama berlangsungnya penelitian) dikumpulkan melalui teknik dokumenter. Sedangkan analisis data dari upaya mencari dan menata secara sistematis catatan wawancara, observasi, dan dokumentasi digunakan teknik analisis data kualitatif dengan metode deskriptif-analitis. Hasil penelitian menemukan bahwa Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) Desa Karangsari terintegrasi dalam satu wadah bernama Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Binangun. Pengelolaan Aset Desa melalui BUMDesa ini mengelola aset desa yang berasal dari (1) aset kepemilikan dimiliki oleh desa, (2) Aset desa kepemilikannya oleh warga, dan (3) Aset desa kepemilikan oleh masyarakat. Sejak tahun 2018 mulai melibatkan KRM dalam pengelolaan dan pemanfaatan. Inisiatif untuk melibatkan KRM dalam konteks PEL ini dapat dilihat dalam tiga sektor yaitu sektor pertanian dan peternakan, UMKM, dan pariwisata. Ketiga sektor ini dalam pengelolannya mulai menerapkan prinsip demokrasi ekonomi, inklusif, dan berkelanjutan. Sedangkan dalam pengelolaan kelembagaan ekonomi terdapat dinamika, pada masa kepemimpinan Kepada Desa (Kades) lama, otoritas Kades menjadi hal yang masih dominan, dan dalam setiap proses pembentukan keputusan publik terutama dalam PEL dilaksanakan secara prosedural-normatif sehingga yang terlibat hanya para elit formal desa. Kondisi tersebut berubah setelah adanya pergantian setelah kades lama habis masa kerjanya pada bulan Mei 2016 diganti oleh Sekretaris Desa (Sekdes) bapak Mujirin sebagai pejabat sementara Kepala Desa. Semula yang dijalankan dengan pola top down, berubah menjadi button up (apa yang dikendak warga masyarakat) serta dalam tata kelola pemerintahan ini tidak lepas dengan hadirnya Swara Nusa Institute pada bulan Desember tahun 2017 bersama dengan Pemdes menginisiasi, memperkuat KRM desa melalui PEL yang inklusif. Hasilnya adalah telah mendorong penguatan kelompok rentan dengan melalui inisiasi pembentukkan Kelompok Difabel Desa, pendampingan kepada KWT, serta memberikan ruang partisipasi kelompok rentan dalam musdes RKPDesa, termasuk didalamnya membantu memasarkan produk-produk olahan dari kelompok rentan melalui BUMDesa. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Inklusi Sosial; pembangunan desa; Tata kelola aset desa M1 - masters TI - INKLUSI SOSIAL DALAM PENGELOLAAN ASET DESA (Studi Kasus Desa Karangsari, Kulonprogo dalam Mewujudkan Pembangunan Inklusif) AV - restricted EP - 141 ER -