eprintid: 42141 rev_number: 14 eprint_status: archive userid: 12253 dir: disk0/00/04/21/41 datestamp: 2021-03-09 07:34:05 lastmod: 2021-06-23 04:38:59 status_changed: 2021-06-23 04:38:59 type: book metadata_visibility: show creators_name: Waryono Abdul Ghafur, - title: PERSAUDARAAN AGAMA-AGAMA MILLAH IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIZAN ispublished: pub subjects: 2x1.3 divisions: a-buku full_text_status: public keywords: Tafsir Al Mizan; Persaudaraan Agama abstract: Diantara agama-agama yang ada di dunia, Yahudi, Nasrani, dan Islam memiliki penganut paling banyak dan juga paling sering terlibat konflik dalam sejarah. Padahal, pembawa tiga agama tersebut bermuara pada satu figur: Ibrahim. Karena kesamaan itulah, penganut ketiga agama tersebut berebut klaim sebagai ahli waris millah Ibrahim. Millah Ibrâhim (Abrahamic Religion) di sini bermakna kepercayaan dan praktik hidup yang dijalankan oleh Ibrahim. Mengikuti millah lbrahîm berarti mempraktikkan dan mengikuti jejak-langkahnya dalam hal faith (iman) dan sekaligus praktik empiriknya (syarlat). Maka, pengikut millah Ibrahim bukan saja se-Iman dengan Ibrahim, tetapi juga menjalankan tuntutan Imannya, yang lazim dikenal dengan Islam, yakni pasrah dalam menerima dan menjalankan semua perintah Allah secara total. Maka, millah Ibrahim di satu sisi bersifat terbuka atas berbagai keyakinan dan praktik keagamaan yang selaras dengan pengertian tersebut, meski secara genealogis tidak bermuara pada Ibrahim. Di sisi lain, ia bersifat tertutup atas iman dan praktik keagamaan yang tidak selaras meski masih memiliki hubungan genetis dengan Ibrahim. Jadi, persaudaraan agama-agama terjalin bukan karena hubungan genetis, tetapi karena hubungan imani dan syarl. Millah Ibrahim dalam pengertian tersebut dapat dijadikan paradigma untuk memahami ayat-ayat al-Qur'an tertentu--misalnya ayat inna al-dina inda Allah al-islam-yang oleh satu kelompok dipahami secara eksklusif, namun oleh kelompok lain dipahami secara inklusif. Ayat-ayat al-Qur'an, mesti diingat, merupakan satu-kesatuan utuh yang tidak boleh dipahami secara parsial Juz'lyyah). DI samping itu, kita juga mesti memahami al-Qur'an secara kontekstual dengan menelusuri latar historis ayat sambil menelisik ideal moralnya. Thabathaba'l, melalui tafsirnya, al-Mizan mencoba memberi pemahaman utuh akan arti persaudaraan agama-agama. Dalam pandangannya atas millah Ibrahim, la menangkap dan menawarkan ideal moral al-Qur'an yang dapat dijadikan jembatan hubungan agama-agama yang ada di dunia, terutama agama Yahudi, Nasrani, dan islam. date: 2016 date_type: published publisher: PT. Mizan Pustaka place_of_pub: Bandung pages: 274 refereed: TRUE isbn: 978-602-441-004-9 citation: Waryono Abdul Ghafur, - (2016) PERSAUDARAAN AGAMA-AGAMA MILLAH IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIZAN. PT. Mizan Pustaka, Bandung. ISBN 978-602-441-004-9 document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42141/6/PERSAUDARAAN%20AGAMA-AGAMA%20MILLAH%20IBRAHIM%20DALAM%20TAFSIR%20AL-MIZAN.pdf