relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42214/ title: STUDI KEBIJAKAN BELA BELI KULON PROGO TENTANG BATIK GEBLEK RENTENG DI DESA GULUREJO creator: Syaiful Isnanun Thoha, NIM.: 15230070 subject: Kebijakan Publik description: Penelitian ini didasarkan pada latar belakang kesuksesan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam mengentaskan permasalahan kemiskinan di daerahnya melalui kebijakan bernama Gerakan BelaBeli Kulon Progo. Kebijakan yang dicanangkan oleh Bupati Hasto Wardoyo ini merupakan gerakan sosial yang dirintis oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan berlandaskan aspek pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menjadikan implementasi serta evaluasi dari kebijakan bela-beli batik Geblek Renteng sebagai permasalahan utama. Penelitian ini juga menajadikan Desa Gulurejo Kecamatan Lendah sebagai tempat penelitian utama. Hal ini dikarenakan di Desa tersebut terdapat banyaknya pembatik yang sukses menjadi pengusaha atau pemilik Industri batik besar di Kulon Progo. Jenis penelitian ini berbentuk field research (penelitian lapangan) yang akan banyak berpatokan pada data-data observasi terkait subjek penelitian, yakni kebijakan bela-beli Geblek Renteng. Untuk mendapatkan data-data di lapangan, penulis menggunakan beberapa teknik seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dalam pengolahan datanya menggunakan teknik pengolahan data deskripsi. Data tersebut kemudian dinarasikan dengan menggunakan teori kebijakan publik sebagai tumpuan dasarnya, serta teori implementasi kebijakan publik yang dikembangkan oleh Van Meter dan Van Horn sebagai tumpuan analisisnya. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa implementasi dari kebijakan bela-beli geblek renteng di desa Gulurejo berjalan sukses serta berdampak positif bagi warga Gulurejo. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, Pertama, tingkat partisipasi masyarakat yang aktif serta kreatif dalam mengartikan peluang serta tantangan yang disediakan pasca-diberlakukannya kebijakan. Kedua, masyarakat Gulurejo yang diwakili oleh industri batik terus meningkatkan kualitas produksi dan nilai dari transaksi ekonominya dari tahun ke tahun. Ketiga, Pemerintah dalam proses implementasi ini bertugas sebagai fasilitator yang memberikan pendampingan, dan penyuluhan bagi pertumbuhan industri batik. Serta turut menjadipenengah jika terjadi hal-hal yang tidak bisa diselesaikan oleh para pembatik. Namun kebijakan ini tidaklah bebas dari kritikan. Pemerintah perlu melakukan pendekatan yang lebih mendetail terhadap pembatik sehingga proses pemberdayaan masyarakat menjadi tepat sasaran. Serta perlunya penyelesaian isu limbah batik dan kebijakan lain dalam mengahadapi situasi luar biasa, seperti pandemi ataupun bencana alam. date: 2020-09-14 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42214/1/187OG7~B.PDF format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42214/2/13YZZH~R.PDF identifier: Syaiful Isnanun Thoha, NIM.: 15230070 (2020) STUDI KEBIJAKAN BELA BELI KULON PROGO TENTANG BATIK GEBLEK RENTENG DI DESA GULUREJO. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.