eprintid: 42262 rev_number: 18 eprint_status: archive userid: 12461 dir: disk0/00/04/22/62 datestamp: 2021-06-10 06:35:56 lastmod: 2021-06-10 06:35:56 status_changed: 2021-06-10 06:35:56 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id creators_name: M. Nur Sholihin, NIM.: 162110008 title: MAKNA AN-NABIY AL-UMMIY DALAM AL-QUR‟AN ( Analisis semantik) ispublished: pub subjects: KA subjects: ling_terj divisions: bsa_s2 full_text_status: restricted keywords: Semantik Al-Quran; Makna kata; kata fokus; Analisis relasional note: DR. Hj. TATIK MARIYATUT TASNIMAH, M.Ag. abstract: Sungguh sudah lama kaum muslimin telah akrab mendengar, mengucapkan dan membaca kata al-ummiy yang tercantum dalam Al-Qur‟an , utamanya ayat 157 dan 158 pada surat Al-A‟raf. Dan selama ini pula mereka memahami, menerjemahkan dan mengartikannya dengan makna “ tidak mampu membaca dan menulis, buta huruf bahkan tidak terdidik”. Namun permasalahan menjadi sangat serius ketika kata “al-ummiy” berdampingan dengan kata “an-Nabiy”, sehingga menjadi “ an-Nabiy al-Ummiy” yang diterjemahkan dengan makna “ Nabi yang tidak mampu membaca dan menulis, atau buta huruf atau non literasi “. Pemahaman semacam ini mengacaukan logika akal sehat, ketika seorang Nabi yang diutus oleh Allah, sudah semestinya menyandang sifat fatānah yang artinya pintar, cerdik, cerdas. Tentu mustahil bagi seorang Nabi yang dikirim oleh Allah kepada umat manusia sebagai pembimbing dan teladan yang baik memiliki sifat balādah yang berarti bodoh. Karenanya, tesis yang berjudul –MAKNA ANNABIY AL-UMMIY DALAM AL-QUR‟AN ( analisis semantik) - dengan objek materi : semua ayat al-Qur‟an yang memuat ummiy, khususnya ayat 157 dan 158 pada surat al-A‟raf serta menggunakan teori makna dasar dan makna kontekstual, metode deskriptif analitik, bertujuan mengungkap, merekoveri permasalahan makna di seputar kata ; an-Nabiy al-Ummiy yang selama ini belum tuntas, bahkan penulis berusaha menemukan makna baru. Untuk mendapatkan jawaban yang lebih lengkap dari beberapa persoalan tersebut, penulis mencari data-data dengan mengadakan library research, lalu menggunakan analisis semantik untuk menguak misteri makna “an-Nabiy al-Ummiy” dan meletakkannya secara proporsional. Hasil penelitian terungkap bahwa kata alummiy berasal dari kata al-umm yang bermakna wālidah yang artinya ibu; aslu asy-syai’ yang diartikan asal sesuatu, pangkal, original; maṣdar yang artinya sumber. Dari makna dasar ini kemudian makna ummiy berkembang dan meluas dengan makna al-khālis artinya yang murni; aṣ-ṣāfiy artinya yang bersih; al-ḥurr artinya yang bebas. Dengan temuan ini maka salah satu makna “ an-Nabi alUmmiy” adalah “ an-Nabiy al-khālis “ yakni Nabi yang Murni, Original tidak terkontaminasi apapun dan siapapun, semuanya dari Allah swt., ini didukung oleh fakta sosial dan sejarah dan sekaligus menjawab opini negatif yang berkembang dimasyarakat mengenai makna “ an-Nabiy al-Ummiy” date: 2020-08-31 date_type: published pages: 132 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: masters thesis_name: other citation: M. Nur Sholihin, NIM.: 162110008 (2020) MAKNA AN-NABIY AL-UMMIY DALAM AL-QUR‟AN ( Analisis semantik). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42262/1/162110008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42262/2/162110008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf