%0 Thesis %9 Masters %A HANIK MAESAROH, NIM. 17203010040 %B PASCASARJANA %D 2020 %F digilib:42348 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Bank Wakaf Mikro, Pembiayaan Qarḍ, Pemberdayaan Masyarakat. %P 181 %T PEMBIAYAAN QARḌ DAN UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PESANTREN (Studi LKMS BWM Al-Muttaqien Pancasila Sakti Klaten) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42348/ %X Penelitian tentang pembiayaan qarḍ dan upaya pemberdayaan masyarakat di lingkungan pesantren studi kasus Lembaga Keuangan Mikro Syariah Bank Wakaf Mikro Al-Muttaqien Pancasila Sakti (LKMS BWM Alpansa) Klaten bertujuan untuk menjelaskan lebih lanjut terkait pembiayaan qarḍ dan upayanya dalam memberdayakan masyarakat di lingkungan pondok pesantren serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat pada pembiayaan qarḍ. LKMS BWM Alpansa dipilih menjadi tempat penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa lembaga tersebut menjadi salah satu pilot project dari progam pemberdayaan masyarakat yang didirikan atas izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersinergi dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra (LAZNas BSM) Umat, sehingga peneliti dalam hal ini dimungkinkan mendapatkan data-data yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Lembaga ini berfungsi mengurangi ketimpangan dengan menyediakan pembiayaan mikro bagi masyarakat miskin produktif di sekitar pondok pesantren yang belum memiliki akses pada lembaga keuangan formal dengan berbasis kelompok, imbal hasil 3% pertahun, serta tanpa mempersyaratkan agunan bagi nasabahnya. Permasalahan dalam penelitian ini menekankan pada kurang tepatnya LKMS BWM Alpansa dalam pemilihan akad penyaluran pembiayaan yang hanya terfokuskan pada akad qarḍ Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang bersifat kualitatif deskriptif analitis. Adapun pendekatan yang digunakan normatif yuridis dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi pada 11 narasumber, dengan rincian 1 orang dari pihak Yayasan Pondok Pesantren, 3 orang dari kepengurusan LKMS BWM Alpansa, dan sisanya 7 orang berasal dari nasabah yang tergabung dalam Kumpulan Usaha Masyarakat Pesantren Indonesia (Kumpi). Data-data yang telah terhimpun kemudian dianalisis menggunakan teori pembiayaan qarḍ dan pemberdayaan masyarakat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perguliran pembiayaan berakad qarḍ di LKMS BWM Alpansa belum sepenuhnya memenuhi indikator keberhasilan pemberdayaan masyarakat, sebab dana yang disalurkan ke nasabah bersifat terbatas. Adapun dari total dana modal kerja Rp. 4.000.000.000,00.- yang bersumber dari hibah para donatur, baru seperempat bagian saja atau senilai Rp. 500.000.000,00.- yang dapat aktif difungsikan sebagai pembiayaan bergulir, sedangkan sisa dana Rp. 3. 500.000.000,00.- lainnya masih dalam status didepositokan di Bank Syariah setempat yang imbal hasilnya dialokasikan untuk menutup biaya operasional di LKMS BWM Alpansa tersebut. Maka dari itu, alangkah baiknya bahwa dari pihak LKMS BWM Alpansa sendiri dapat menggunakan akad-akad lain yang sifatnya lebih berbentuk komersil agar upaya pemberdayaan masyarakat dapat dijangkau dan dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat luas. %Z Pembimbing : Dr. H. Agus Moh. Najib, M.Ag.