TY - THES N1 - Pembimbing : 1. Drs. M. Sodik, S.Sos., M.Si 2. Sunaryati, S.E., M.Si ID - digilib4239 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4239/ A1 - Ahmad Charis Nim: 05380053, Y1 - 2010/04/16/ N2 - Dalam school of thougth teori ekonomi barat, istilah ekonomi rakyat yang kemudian populer dengan ekonomi kerakyatan memang tidak populer bahkan tidak ada. Istilah tersebut merujuk pada realita ekonomi yang umum terdapat di negara berkembang dimana terdapat sektor formal yang umumnya didominasi oleh usaha dan konglomerat dan sektor informal dimana sebagian besar anggota masyarakat hidup. Kelompok terakhir inilah yang menjadi objek dari ekonomi kerakyatan. Ekonomi yang berpihak pada rakyat banyak. Ekonomi ini juga kadang diistilahkan dengan ekonomi Pancasila. Menurut Mubyarto tokoh ekonomi kerakyatan ekonomi rakyat adalah sektor kegiatan ekonomi orang kecil (wong cilik) yang juga sering disebut sektor informal yang kemudian lebih populer dengan istilah ekonomi kerakyatan. Mereka adalah petani kecil, nelayan, peternak, pekebun, pengrajin, pedagang kecil dll, yang modal usahanya merupakan modal keluarga (yang kecil), dan pada umumnya tidak menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga. Untuk lebih fokus dan terarahnya penelitian ini, maka penyusun menetapkan beberapa pokok masalah: 1. Bagaimana konsep pemikiran Mubyarto tentang ekonomi kerakyatan?. 2. Bagaimana perspektif ekonomi Islam dalam melihat pemikiran Mubyarto tentang ekonomi kerakyatan?. Pendekatan yang kami gunakan untuk mengkaji dan menganalisa pokok masalah yang telah kami tentukan diatas adalah pendekatan normatif. Pendekatan ini didasarkan pada hukum syara' yaitu Alqur'an dan Hadis Nabi serta usul alfigh. Telah banyak diuraikan oleh para peneliti hukum Islam dalam lalu lintas perekonomian umat Islam, sehingga sudah menjadi keharusan bagi umat Islam untuk mengikuti rambu-rambu tersebut. tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan pemikiran ekonomi kerakyatan Mubyarto dalam perspektif ekonomi Islam. Penelitian yang kami lakukan di literatur-literatur, penyusun memperoleh kesimpulan bahwa ekonomi kerakyatan sebenarnya merupakan tambalan dari sistem ekonomi kapitalisme yang telah menciptakan struktur perekonomian yang timpang dalam masyarakat dimana rakyat kecil tidak mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah karena lebih bertumpu pada ekonomi pasar. Akibatnya, perekonomian didominasi oleh segelintir orang sementara sebagian besar rakyat lainnya hidup dalam kondisi yang tidak layak. Oleh karena itu dibutuhkan kebijakan untuk menopang kondisi perekonomian mereka dalam berbagai kebijakan pemerintah baik dalam bentuk fiskal maupun moneter. Namun secara umum instrumen pokok ekonomi kapitalisme tetap diakui seperti eksistensi perbankan ribawi, kebijakan moneter yang menggunakan instrumen suku bunga, perdagangan efek di pasar modal, dan pajak sebagai instrumen fiskal sekaligus sebagai sumber pendapatan utama negara, dan eksistensi badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas (PT). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsep ekonomi kerakyatan sejatinya merupakan konsep ekonomi yang batil yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - Pemikiran Ekonomi KW - Perspektif Ekonomi M1 - skripsi TI - PEMIKIRAN EKONOMI KERAKYATAN MUBYARTO PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM AV - restricted ER -