%0 Thesis %9 Skripsi %A Tri Utami Murniwati, NIM.: 13640045 %B FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI %D 2020 %F digilib:42586 %I UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Pupuk organik, Kirinyuh sebagai pupuk %P 77 %T UJI VARIASI CACAH BASAH DAN KERING KIRINYUH (Chromolaena odorata L.) SEBAGAI PUPUK HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42586/ %X Pupuk hijau merupakan bahan organik dari sisa-sisa tanaman, tanaman yang ditanam khusus sebagai penghasil pupuk hijau, ataupun tanaman yang berasal dari tanaman liar, seperti rumput dan gulma. Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) merupakan salah satu gulma yang memiliki biomassa yang tinggi dan mengandung unsur C serta N yang cukup tinggi, sehingga gulma ini dapat digunakan sebagai sumber bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi gulma kirinyuh sebagai pupuk hijau, komposisi teroptimal, dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Penelitian ini telah dilakukan di daerah Gandu, Sendangtirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta, selama 6 bulan dari Februari hingga Juli 2020 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 12 variasi komposisi, yaitu A1 : tanah uji (Kontrol Negatif ) cacah kering, A2 : tanah uji (Kontrol Negatif ) cacah basah, B1 : tanah uji + kirinyuh cacah kering (1: 0,01), B2 : tanah uji + kirinyuh cacah basah (1: 0,01), C1 : tanah uji +kirinyuh cacah kering (1 : 0,05), C2 : tanah uji + kirinyuh cacah basah (1 : 0,05), D1 : tanah uji + kirinyuh cacah kering (1:0,1), D2 : tanah uji + kirinyuh cacah basah (1:0,1), E1 : tanah uji + kirinyuh cacah kering (1:0,2), E2: tanah uji + kirinyuh cacah basah (1:0,2), F1: tanah uji + pupuk kimia (1:0,13) (kontrol Positif) cacah kering, dan F2: tanah uji + pupuk kimia (1:0,13) (kontrol Positif) cacah basah. Parameter yang menjadi subjek adalah tinggi tanaman, pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, akar terpanjang, berat basah, berat kering, morfologi daun, dan parameter lingkungan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA) satu arah dengan taraf signifikan 5%. Data yang berbeda nyata diuji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata pada tinggi tanaman, berat basah, dan berat kering pada kedua metode penelitian. Pertambahan tinggi tanaman dan panjang akar berbeda nyata pada metode cacah basah, tetapi tidak pada metode cacah kering, dan pada jumlah daun tidak berbeda nyata pada kedua metode penelitian. Penambahan pupuk hijau juga berpengaruh baik terhadap morfologi daun sawi hijau, dilihat dari warna daun, bentuk daun, dan struktur daub yang sudah sesuai dengan morfolgi daun sawi sehat pada umumnya. Variasi komposisi terbaik diperoleh pada E1: tanah uji + kirinyuh cacah kering (1:0,2) dan D2: tanah uji + kirinyuh cacah basah (1:0,1). Oleh karena itu, gulma Kirinyuh ini berpotensi sebagai sumber pupuk hijau. %Z Pembimbing : Jumailatus Solihah, S. Si., M. Si.