@phdthesis{digilib42794, month = {December}, title = {PEMBENTUKAN IDENTITAS SOSIAL GAY DI YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 13720019 Marsigit Wicaksono}, year = {2020}, note = {Pembimbing: Achmad Zainal Arifin, M.A., Ph.D.}, keywords = {perubahan identitas; homoseksualitas; kontrol identitas; PGY}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42794/}, abstract = {Identitas sosial terbentuk dari bagaimana individu membentuk standar diri dan kemudian memverifikasi standar tersebut sebagai bentuk pencapaian tujuan dalam proses membentuk identitas sosial. Setiap individu maupun kelompok memiliki identitas yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana seorang gay dalam melakukan proses pembentukan identitas sosialnya. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan identitas sosial gay di Yogyakarta dengan latar belakang masyarakat yang multikultural. Penelitian ini menggunakan teori Peter J. Burke dimana identitas merupakan kontrol sosial dalam proses pembentukan identitas individu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Dalam mengumpulkan data peneliti melakukan observasi dan wawancara mendalam terhadap informan untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan identitas sosial mereka. Selain itu peneliti menggunakan dokumentasi berupa unggahan foto dan status di media sosial untuk memperkuat hasil temuan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan proses pembentukan identitas sosial seorang gay memperlihatkan bahwa mereka akan membentuk identitasnya agar bisa diterima baik di dalam in-group atau out-group mereka dengan memverifikasi standar yang mereka bentuk. Di dalam in-group mereka akan terbuka dengan identitasnya dan tidak mempedulikan persepsi orang lain terhadap standar identitas. Sedangkan di dalam out-group mereka akan menyesuaikan persepsi orang lain dalam membentuk standar identitasnya agar dapat terverifikasi. Pada kondisi dimana standar yang mereka tuju tidak terverifikasi dengan baik mereka akan mengalami beragam emosi negatif dan mereka akan mendapatkan pengalaman emosi yang positif ketika mereka berhasil memverifikasi standar identitas yang mereka bentuk dengan baik.} }