TY - THES N1 - Pembimbing : Drs. Indal Abror, M.Ag. ID - digilib42926 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42926/ A1 - Jarot Nanang Santoso, NIM.: 13530073 Y1 - 2020/09/22/ N2 - Kisah Daud merupakan salah satu kisah yang dikisahkan al-Qur?an. Ayat- ayatnya tersebar dalam surat al Baqarah (2): 246-252, an Nis?? (6): 163, al An??m (6): 84, al Isr?? (17): 55, Saba? (34): 10-11, dan ??d (38): 17-18, 21-26, dan al Anbiy?? (21): 78-80. Selain itu kisah Daud juga dinarasikan Alkitab dalam 1 Sam. 8:1-22, 1 Sam. 10: 17-24, 1 Sam. 16: 13, 1 Sam. 17: 1-11, 1Sam. 17: 17-19, 1 Sam. 17: 32-37, 1 Sam. 17:40-51, 2 Sam. 5: 1-5, 2 Sam. 8: 1-3, 2 Sam. 8: 13-14, 2 Sam. 11: 2-5, 14-15, 2. Sam. 12: 1-14, dan 1Raj. 10-12. Satu kisah di dalam dua kitab suci menyimpan pesan-pesan implisit. Pesan-pesan tersebut tersembunyi di balik kode-kode semiotik seperti frase ?? (tara ), ???? (D?w?d ), ????? (J?l?t ), dan lain. Semiotika Roland Barthes menerapkan dua tingkatan pembacaan semiotik. Pembacaan tingkat pertama menemukan makna denotasi dan pembacaan tingkat kedua menemukan makna konotasi atau makna mitos. Dalam aplikasinya terdapat tiga terma pokok yang saling berhubungan yaitu penanda (signifier ), petanda (signified ), dan tanda (sign ). Pada pembacaan tingkat pertama dihasilkan makna tanda (sign ) berupa makna denotasi. Pada pembacaan tingkat kedua tanda (sign ) menjadi penanda baru untuk membedakannya dengan pembacaan tingkat pertama disebut dengan form, penandanya disebut concept, dan tanda yang merupakan makna mitos disebut dengan signification. Untuk mempermudah pemaknaan Barthes mengajarkan identifikasi kode-kode semiotik yang dikenal dengan five codes yaitu kode hermeneutik, kode narasi, kode simbolik, kode semik, dan kode kultural. Aplikasi semiotika Roland Barthes terhadap kisah Daud ditempuh dengan melakukan inventaris kisah dalam empat fragmen dan melakukan analisis terhadap struktur kisah. Pada tahap ini teks merupakan dunia otonom yang menceritakan dirinya sendiri, dan pemaknaan dilakukan berdasarkan informasi dari teks tersebut. Selanjutnya makna yang telah dihasilkan diidentifikasi berdasarkan kode-kode semiotik dan dimaknai dengan pembacaan mitis sehingga dihasilkan makna konotasi atau mitos. Dalam kisah Daud ditemukan kode-kode yang memiliki makna mitos yaitu kode hermeneutik frase ?? (tara ), kode simbolik frase ???? (D?w?d ), kode narasi frase ???? (malik? ), kode semik frase ?? ??? (aww?b), kode kultural frase ???????? (al-??lim?n ), dan sebagainya. Pada tataran denotatif masing-masing frase tersebut bermakna; memperhatikan, pahlawan bani Israil, seorang raja, seseorang yang taat, dan orang-orang yang tidak menepati perkataannya. Sementara itu pada tataran konotatif atau mitos frase-frase tersebut bermakna; korelasi antar masa, rahmat Allah, harapan, rendah hati dalam kelimpahan, dan ketidaktepatan dalam membuat keputusan. Selain itu, narasi kisah Daud juga mengandung nilai-nilai filosofis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan yaitu nilai berpikiran terbuka, tauhid, dakwah, keistimewaan diri, introspeksi diri, dan etika. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Semiotika Roland Barthes KW - Kisah DAUD A.S M1 - skripsi TI - INTERPRETASI MITOS KISAH DAUD A.S. DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES AV - restricted EP - 212 ER -