%A NIM.: 13530116 Khorid Iqbal Amalyn
%O Pembimbing : Aida Hidayah, S.Th.I.,M.Hum
%T TRADISI PEMBACAAN TIGA SURAT PILIHAN SEBELUM MEMULAI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (STUDI LIVING QUR’AN di MTs. AL-ULUM DESA DADAPAN KECAMATAN WAJAK KABUPATEN MALANG)
%X Pembacaan atas surat tertentu dalam al-Qur’an di suatu waktu oleh 
masyarakat muslim hadir bukan tanpa alasan. Aktor atau pelaku mesti memiliki
landasan yang merujuk kepada kitab-kitab dalam memberikan suatu nasehat dan
saran. Dalam praktiknya, banyak kita jumpai sekumpulan masyarakat secara
bersama-sama membaca surat Yasin untuk mendo’akan seseorang yang telah
meninggal dunia. Berbeda dengan yang terjadi di MTs. Al-Ulum Desa Dadapan,
Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Para siswa-siswi di sekolah tersebut
membaca tiga surat pilihan sekaligus, salah satunya surat Yasin yang ditambah
dengan surat al-Waqiah dan al-Mulk untuk membuka kegiatan belajar mengajar di
sekolah.  
Dalam penelitian ini upaya pengumpulan data peneliti melalukan tiga
teknik, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti menganalisis data
tersebut dengan analisis deskriptif dan analisis eksplanasi, serta memaknai tradisi
tersebut dengan menggunakan teori antropologi interpretatif milik Clifford
Geertz, dimana penulis tidak hanya mendeskripsikan apa yang terjadi di lapangan
saja, melainkan penulis mencoba menginterpretasikan lebih dalam lagi mengenai
tradisi tersebut. 
Praktik pembacaan tiga surat pilihan sebelum memulai kegiatan belajar
mengajar di MTs. Al-Ulum adalah kreativitas dari Kepala Sekolah yang
menyisipkan kegiatan ini diantara shalat dhuha dengan kegiatan belajar mengajar
di sekolah. Jadi tradisi pembacaan tiga surat pilihan ini memiliki fungsi ganda:
pertama sebagai penyempurna ritual shalat dhuha, kedua untuk membuka dan
memulai kegiatan belajar mengajar di sekolah. Timbulnya fungsi ganda inilah
yang penulis sebut sebagai hasil nyata dari kreativitas disini atau jika tidak
berlebihan penulis menyebutnya sebagai kreativitas Qur’ani. Dalam tradisi ini
juga terlihat dengan jelas hubungan antara realita kehidupan sosial masyarakat
dengan al-Qur’an. Selain itu, makna tradisi ini ditinjau menggunakan teori
antropologi interpretatif dapat disimpulkan bahwasannya yang menjadi simbol
adalah ketiga surat pilihan yang dibaca dimana ketiga surat tersebut menjadi zikir
dan do’a yang di dalamnya terkandung pengharapan akan terkabulnya faedah dan
fadhilah dari membacanya. Makna ini telah melekat kuat di benak para pelakunya
sehingga menimbulkan perasaan dan motivasi yang kuat, yang pada akhirnya
mendorong mereka untuk selalu mengikuti dan membiasakan diri membaca ketiga
surat pilihan tersebut. Akhirnya tradisi ini menjadi suatu realitas yang unik dalam
kehidupan sehari-hari siswa-siswi MTs. Al-Ulum yang berbeda dengan
kebudayaan sebelum memulai kegiatan belajar mengajar di tempat atau lembaga
pendidikan yang lainnya.
%K Al-Qur’an, Tradisi Pembacaan Tiga Surat Pilihan (Yasin, surat al-Waqiah dan 
surat Al-Mulk), MTs. Al-Ulum
%D 2020
%I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
%L digilib42927