%0 Thesis %9 Skripsi %A Muhammad Fardan Ulinnuha, NIM.: 14530006 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2020 %F digilib:42994 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Tafsir, al-Qur‟an, Tabayyun, Al-Azhar, Al-Ibriz. %P 99 %T TABAYYUN MENURUT AL-QUR’AN DALAM TAFSIR AL-AZHAR DAN AL-IBRIZ %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42994/ %X Al-Qur‟an adalah firman Allah Swt yang berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk (al-Huda) bagi umat manusia baik ucapan, sikap maupun perbuatan dalam kehidupan sehar-hari agar tidak menyimpang dan perbuatan tercela. Salah satu ajaran penting yang saat ini cukup popular dibicarakan adalah terma tabayyun dalam menerima setiap berita yang saat ini telah banyak beredar di media sosial. Tabayyun adalah akhlak yang mulia yang merupakan prinsip penting dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dan keharmonisan dalam pergaulan. Apabila meninggalkan tabayyun akan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sebuah informasi tidak bisa diketahui apakah informasi itu benar atau tidak, bohong apa tidak sebelum dilakukan tabayyun, verifikasi dan klarifikasi jangan sampai terjadi saling tuduh dan menyalahkan apalagi menjelekkan orang lain hanya karena kurang cermat dalam menerima berita. Oleh karena itu hendaknya mencari kebenaran informasi dengan cara ber-tabayyun terlebih dahulu, yakni dengan mencari tahu sumber berita, kapan terjadinya dan mengklarifikasi serta memverifikasi kebenaran sebuah berita. Itulah sebabnya, tema yang peneliti angkat tentang terma Tabayyun dalam al-Qur‟an, dengan latar belakang tersebut peneliti coba untuk meneliti dengan masalah bagaimana penafsiran para mufassir Indonesia yang terkanal di kalangan masyarakat Indonesia. Dalam kesempatan ini penelitian dilakukan secara komparatif atau perbandingan (muqaran), yakni dengan menjelaskanya, membandingkan penafsiran Hamka dan K.H. Bisri Mustofa dalam tafsir al-Azhar dan tafsir al-Ibriz, baik itu metode, sumber penafsiran, karakteristik maupun persamaan dan kekurangannya dari penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur‟an. Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini ialah melalui pendekatan kualitatif, dengan menggunakan library research (kepustakaan), berupa data primer maupun sekunder, baik itu berupa dokumentasi, buku, jurnal, karya penelitian sebagai penunjang. Sumber primer yakni tafsir al-Azhar dan tafsir al-Ibriz yang akan diteliti secara intensif dan komprehensif. Hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh penafsiran, makna tabayyun menurut Hamka adalah orang yang beriman diperintahkan oleh Allah Swt sebaiknya jangan terburu nafsu dan tidak terkendali, melainkan hendaklah teliti dan hati-hati dalam mengambil sikap dan tindakan sebelum memutuskan dan menyimpulkan sebuah berita. Sedangkan makna tabayyun menurut K.H. Bisri Mustofa hendaklah memeriksa kembali kebenaran suatu berita, terlebih jika berita tersebut datang dari orang fasik, maka klarifikasi harus dilakukan, sehingga bisa diperoleh kebenaran dan tidaknya suatu berita. Ber-tabayyun juga bermanfaat untuk menguatkkan dan meyakinkan berita yang muncul di masyarakat. %Z Pembimbing : Dr. Afdawaiza, S.Ag, M.Ag