@phdthesis{digilib43024, month = {September}, title = {ISLAM, BUDAYA, DAN LINGKUNGAN HIDUP (Pengaruh Tradisi Merti Kali terhadap Sikap Peduli Warga RW 20 Kampung Gendeng kepada Lingkungan dan Ekosistem Sungai Gajah Wong Yogyakarta)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM:. 16520053 Al Irsadul Ibad}, year = {2020}, note = {Pembimbing : Ahmad Muttaqin, M.Ag., MA., Ph.D.}, keywords = {Lingkungan Hidup, Merti Kali, Tokoh Agama Islam, Tindakan Sosial, dan Ajaran Islam.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43024/}, abstract = {Manusia sebagai makhluk yang diberi tugas khusus oleh Allah SWT menjadi khalifah di bumi, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian alam beserta ekosistemnya, salah satunya adalah kelestarian sungai. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya zaman menjadikan manusia lupa akan tugasnya tersebut, sehingga belakangan ini sungai-sungai di berbagai kota di Indonesia telah kehilangan fungsi dan perannya yang diakibatkan oleh rasa ketidakpedulian manusia terhadapnya. Menyikapi hal tersebut warga masyarakat daerah aliran sungai Gajah Wong wilayah RW 20 Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta telah mengambil tindakan salah satunya dengan menghidupkan kembali budaya merti kali yang telah diwariskan oleh para leluhur. Dalam penelitian ini membahas dua permasalahan utama, yaitu: Pertama, Bagaimana manajemen budaya merti kali dalam membangun sikap peduli warga terhadap pemeliharaan lingkungan hidup dan ekosistem sungai Gajah Wong. Kedua, Bagaimana pandangan tokoh agama terhadap tradisi merti kali dan peran ajaran agama dalam pemeliharaan lingkungan hidup dan ekosistem sungai Gajah Wong. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berlokasi di daerah aliran sungai Gajah Wong wilayah RW 20 Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam (indepth interview), dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam menganalisis penelitian tersebut adalah teori konstruksi sosial Max Weber yang terbagi dalam empat tipe, yaitu: tindakan tradisional, tindakan afektif, tindakan rasional instrumental, dan tindakan rasional berbasis nilai. Penelitian ini menemukan, bahwa dalam memelihara lingkungannya warga masyarakat daerah aliran sungai Gajah Wong wilayah RW 20 Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta telah melakukan tiga tipe tindakan sosial Max Weber, yakni: tindakan tradisional, tindakan rasional instrumental, dan tindakan rasional berbasis nilai. Hal ini dibuktikan melalui beberapa ciri berikut ini: 1) Merti kali sebagai upaya dalam pemeliharan lingkungan hidup dan ekosistem sungai Gajah Wong telah melalui empat tahap manajemen, yakni: tahap perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian. 2) Tokoh agama Islam di RW 20 Baciro Gondokusuman Yogyakarta memandang bahwa budaya merti kali merupakan salah satu wujud dari melaksanakan ajaran agama Islam, sehingga keduanya tidak perlu dibenturkan. 3) Dalam rangka upaya pelestarian lingkungan, warga melakukan beberapa program, diantaranya: pencanangan M3K, pelepasan bibit ikan ke sungai, pembuatan TANYAGA, pengelolaan bank sampah, kirab budaya merti kali, dan pembangunan IPAL komunal.} }