%A NIM.: 16520018 Moh Anshory Lubis %O Pembimbing : Prof. Dr. H. Siswanto Masrusi, M.A. %T GERAKAN SOSIAL BERBASIS AGAMA: STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN HOS TJOKROAMINOTO DAN HADJI AGUS SALIM %X Gerakan sosial berbasis agama merupakan gerakan sosial yang membawa nilai normatif agama untuk dijadikan fondasi dalam melakukan gerakan sosial kemasyarakatan. Di Indoensia, satu dekade terakhir dapat disaksikan tumbuh pesatnya gerakan sosial berbasis agama. Namun, agama yang seharusnya menjadi pemersatu tetapi keadaan saat ini yang tersaji dikotomi atau polarisasi ummat, politik akomodatif dan justifikasi antar golongan yang berdampak pada klaim kebenaran dan perpecahan antar ummat. Tokoh HOS Tjokroaminoto dan Hadji Agus Salim diambil untuk diteliti karena banyak buah pikirnya telah berdampak besar terhadap gerakan sosila pada masanya dan telah mengorbitkan banyak pemikir yang tajam dan gigih dalam berjuang. Penelitian kepustakaan (Library Research) menjadi jenis penelitian ini. Pengumpulan data primier dan sekunder ditempuh upaya mendapatkan informasi tentang gerakan sosial berbasis agama yang dikonstruksi oleh HOS Tjokroaminoto dan Hadji Agus Salim. Untuk memahami secara mendalam tentang gerakan sosial, teori Kuntowijoyo dengan gagasan Sosial Transformatif yang kemudian bertransformsi menjadi sosial profetik, kemudian pengolahan data yang digunakan adalah metode komparatif dan analis. Secara garis besar, pemikiran kedua tokoh tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. Antara Tjokro dan Salim sepakat bahwa Tauhid atau Monotheisme menjadi titik awal gerak setiap manusia. Monotheisme juga dipahami sebagai persatuan umat manusia untuk mempercayai satu pencipta yang telah menciptakan jagat raya, yakni Allah. Akan tetapi, mereka memiliki perbedaan tentang tafsir monohumanisme atau persatuan umat. Bagi Tjokro, untuk menciptakan monohumanisme, manusia harus menyakini tauhid sebagai suatu yang mutlak, tauhid juga harus menjadi alasan manusia dalam setiap melakukan tindakan manusia. Sedangkan Bagi Salim, pada dasarnya setiap pemikiran manusia variatif, ia mengembalikan semuanya kepada kemampuan manusia secara hakikat. Ia paham kemajemukan manusia, sehingga tidak akan cukup jika hanya satu partai untuk menyatukan rakyat, banyak partai tidak akan bermasalah jika mempunyai visi dan misi bersama. %K Pemikiran HOS Tjokroaminoto, Hadji Agus Salim , Gerakan Sosial. %D 2020 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib43031