relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43044/
title: MALAS DAN LALAI DALAM AL-QUR’AN DAN PSIKOLOGI
creator: Bahrul Ulum, NIM.: 16530016
subject: Psikologi
subject: al Qur'an
description: Malas sering didefinisikan sebagai penyakit jiwa, rasa malas itu menyerap  kekuatan seseorang tanpa memberikan umpan balik yang positif yang kemudian  mengakibatkan banyak sekali kerugian dan penyia-nyiaan. Sifat lalai juga  dinilai  sebagai penyakit yang berbahaya jika sampai menimpa tiap individu. Ia adalah  penyakit yang amat membinasakan, menggugurkan amal dan melenyapkan  semangat. Al-Qur’an mencela manusia disebabkan kemalasan dan kelalaian  manusia akan kemanusiaannya, kesalahan manusia dalam mempersepsi dirinya,  dan kebodohan manusia dalam memanfaatkan potensi fitrahnya sebagai khalifah  Allah di muka bumi ini.   masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah pertama, Apa narasi alQur’an    tentang malas dan lalai? kedua, apa konsep psikologi tentang malas dan  lalai? ketiga, Bagaimana mengatasi malas dan lalai menurut al-Qur’an dan  psikologi?. Dalam menjawab permasalahan diatas, Peneliti akan menggunakan  metode tafsir tematik term, yakni model kajian tematik yang secara khusus meneliti  term (istilah-istilah) tertentu dalam al-Qur’an. Menjadikan term malas dan lalai  dalam al-Qur’an dari berbagai konteks awalnya sebagai tema kajian, kemudian di  saring nilai-nilai universalnya untuk diketahui bagaimana makna malas dan lalai  yang sebenarnya. penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library  reseach) dengan metode penyajian data secara deskriptif dan analitis.   Adapun kesimpulan  hasil penelitain yaitu: Malas adalah suatu perasaan di  mana seseorang akan enggan melakukan sesuatu atau tidak adanya keingingan  untuk mengerjakan hal tersebut. kata malas dan yang seasal dengan kata tersebut  disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak dua kali, Pengungkapan kata malas hanya  menggunakan satu term, yaitu kusalaa. Sedangkan lalai adalah kurang hati-hati,  tidak mengindahkan (kewajiban, pekerjaan, dan sebagainya); lengah.  Pengungkapan kata lalai di dalam al-Qur’an terdapat dalam empat term,  diantaranya adalah dzahlan, Nisyan, Ghaflah dan Sahun. Selain dari itu penulis juga  menyajikan solusi untuk mengatasi rasa malas dan lalai diantaranya. Mengatasi  fenomena malas dan lalai tiap kita perlu kembali merujuk ke Kitabullah dan  berdzikir mengingat Allah sesering mungkin. Secara tuntunan Psikologi dikatakan  bahwa malas dan lalai masih bisa di cegah dan di rubah dengan cara membiasakan  diri bersikap disiplin, rajin dan bersemangat, menjaga kebiasaan positif, memberi  rangsangan agar mendapat dorongan agresif menyelesaikan pekerjaan, dan istirahat  yang cukup.
date: 2020-09-07
type: Thesis
type: NonPeerReviewed
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43044/1/16530016_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43044/2/16530016_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
identifier:   Bahrul Ulum, NIM.: 16530016  (2020) MALAS DAN LALAI DALAM AL-QUR’AN DAN PSIKOLOGI.  Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.