%A NIM.: 16530035 Rahma Lestari %O Pembimbing : Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, MA %T KAJIAN INTERTEKSTUALITAS KISAH KEMATIAN ISA DALAM QS. AN-NISA (4: 153-162) DAN INJIL YOHANES (19: 16B-30) %X Studi mengenai kitab suci mengalami perkembangan, terutama dalam kajian berbandingan antara Alquran dan Alkitab. Perbedaan latar belakang tokoh menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut. Perkembangan tersebut pada periode awal dimulai dengan corak kajian yang bersifat polemis-apologetis, di antaranya adanya pendapat bahwa Alquran banyak menjiplak Alkitab. Pada periode selanjutnya kajian tersebut mengalami pergeseran menjadi bersifat akademis-dialogis. Salah satu hasil dari perkembangan dalam kajian mengenai kitab suci era kontemporer yaitu kajian intertekstualitas. Intertekstualitas dalam kajian perbandingan antara Alquran dan Alkitab dimulai dengan adanya kesadaran bahwa pada periode awal kajian Alquran telah mereduksi konteks historisnya (dehistoris). Intertekstualitas menggunakan pendekatan sastra-historis sebagai metode dalam kajian teks, terutama dalam kajian perbandingan dalam kitab suci. Metode penelitian ini menggunakan metode desktiptif-analitis, yang menganalisis narasi dalam Alquran dengan menggunakan teori intertekstualitas. Analisis tersebut dilakukan dengan melihat kembali teks yang ada sebelum Alquran, yaitu teks dalam Injil Yohanes, yang memiliki persamaan dalam tema pembahasannya. Meskipun narasi dalam Alquran dan di dalam Injil Yohanes memiliki persamaan tema, dalam hal ini adalah kematian sosok Isa, di dalamnya juga terdapat perbedaan yang signifikan. Narasi di dalam Alquran menyangkal anggapan orang-orang Yahudi yang merasa telah membunuh Isa, sedangkan di dalam Injil Yohanes telah dituliskan bahwa sosok Isa telah mati dengan melalui hukuman di tiang salib. Dengan menggunakan metode deskriptif-analitis, penelitian ini nantinya akan menemukan keterkaitan antara dua teks tersebut. Secara keseluruhan penelitian ini memiliki dua kesimpulan, yaitu: Pertama, narasi dalam Alquran dan Injil Yohanes tentang kematian Isa memiliki prolog yang berbeda. Kisah kematian Isa dalam Alquran juga memiliki maksud untuk menunjukkan sifat asli orang-orang Yahudi yang sombong dan angkuh. Kedua, narasi dalam Injil Yohanes mengenai kematian Isa dengan melalui penyaliban didapati sebuah keraguan. Hal ini berdasarkan pada manuskrip kuno yang ditulis oleh penganut taat ajaran Abraham, bahwa di dalam manuskrip tersebut tidak dituliskan berita mengenai kematian Isa melalui proses penyaliban. %K QS. an-Nisa, Kisah Kematian Isa, Injil Yohane %D 2020 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib43048