eprintid: 4317 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 8 dir: disk0/00/00/43/17 datestamp: 2012-09-06 08:32:29 lastmod: 2012-09-06 08:34:58 status_changed: 2012-05-04 16:45:58 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: HERMAN FELANI - NIM. 05530030, title: AL MAUT DAN AL WAFAH DALAM AL QUR'AN (Studi Penafsiran al Baidawi dalam Tafsir Anwar al Tanzil wa Asrar al Ta'wil) ispublished: pub subjects: T divisions: jur_tha full_text_status: restricted keywords: tafsir al-Qur'an, lafaz Al-maut dan al-wafah, al-Baidawi note: Pembimbing: 1. Drs. H. M. Yusron, MA 2. DR. M. Alfatih Suryadilaga, M. Ag, abstract: Al-maut dan al-wafah merupakan dua lafad yang banyak sekali disebutkan dalam al-Qur'an, yaitu sekitar dua ratus sembilan ayat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kedua lafad tersebut walaupun tidak menutup kemungkinan lafad yang lain juga penting. Dalam kasus-kasus tertentu, misalnya kematian, al-Qur'an seakan-akan menyamakan makna kedua lafad tersebut. Disatu sisi al-Qur'an menggunakan lafad al-maut dan di sisi lain menggunakan lafad al-wafah. Banyak juga penulis kamus yang menyamakan kedua lafad tersebut. Lantas apakah benar bahwa lafad al-maut dan al-wafah memiliki persamaan ataukah ada perbedaan diantara keduanya? Atas dasar inilah penulis tergelitik untuk meneliti makna kedua lafad tersebut. Objek material yang penulis bidik dalam penelitian ini adalah penafsiran al-Baidawi atas makna lafad al-maut dan al-wafah dalam karya monumentalnya yaitu Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta'wil. Metode yang penulis gunakan adalah deskriptif analitis, yaitu mencoba mendeskripsikan ayat-ayat al-maut dan alwafah, yang kemudian melakukan analisa dengan menggunakan pendekatan bahasa terhadap kedua lafad tersebut. Dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an, al-Baidawi sebenarnya tidak memiliki kecendrungan khusus untuk menggunakan satu corak yang spesifik secara mutlak. Sedangkan model penyajiannya adalah tahlili. Jika dirinci skema metodologis dan karakteristiknya, pertama, al-Baidawi menafsirkan ayat al-Qur'an dengan al-Qur'an, misalnya satu ayat dengan ayat yang lain, baik dalam satu surat ataupun di lain surat. Kedua, menafsirkan ayat al-Qur'an dengan hadis-hadis Nabi, ucapan para sahabat, tabi'in dan ulama sebelumnya. Ketiga menggunakan bahasa yang ringkas. Keempat, dalam tafsirnya beliau sangat memperhatikan aspek bahasa. Dalam pada itu ternyata al-maut dan al-wafah memiliki banyak ragam pemaknaan tergantung dengan konteks seperti apa al-Qur'an berbicara. Menurut al-Baidawi ragam pertama pemaknaan al-maut adalah al-maut memiliki makna mati dalam pengertian yang sebenarnya. Kedua al-maut yang bermakna hilangnya daya tumbuh. Ketiga, al-maut yang memiliki makna hilangya daya nalar. Keempat, al-maut yang bermakna sedih, takut atau juga khawatir. Sedangkan terakhir al-maut bermakna tidur. Begitu juga dengan al-wafah, al-Baidawi memberikan berbagai ragam makna, yaitu al-wafah dalam arti mati, alwafah dalam arti tidur dan al-wafah dalam arti mengangkat. Dengan demikian objek al-maut lebih umum dibandingkan dengan alwafah. Ketika al-maut berbicara masalah kematian, objeknya bukan hanya manusia, akan tetapi lebih luas dari itu seperti hilangnya daya tumbuh pada pohon. Sedangkan al-wafah objeknya hanya satu ketika berbicara masalah kematian yaitu manusia. date: 2010-04-22 date_type: published institution: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta department: Fakultas Ushuluddin thesis_type: skripsi refereed: TRUE referencetext: update terakhir : 2010-04-22 11:45:39 ; nama file diserver lama : digilib-uinsuka--hermanfela-4097-1-hermanf-).pdf ; letak file diserver lama : ./files/disk1/82/digilib-uinsuka--hermanfela-4097-1-hermanf-).pdf ; url download server lama : /download.php?id=4611 ; nama file lama : HERMAN FELANI - 05530030, AL MAUT DAN AL WAFAH DALAM AL QUR\'AN (Studi Penafsiran al Baidawi dalam Tafsir Anwar al Tanzil wa Asrar al Ta\'wil).pdf ; format file : application/pdf ; besar file : 1078777 Kb. penulis : ; Copyright (c) 2010 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved. citation: HERMAN FELANI - NIM. 05530030, (2010) AL MAUT DAN AL WAFAH DALAM AL QUR'AN (Studi Penafsiran al Baidawi dalam Tafsir Anwar al Tanzil wa Asrar al Ta'wil). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4317/1/BAB%20I%2CV%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4317/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4317/3/lightbox.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4317/4/preview.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4317/5/medium.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4317/6/small.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4317/7/lightbox.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4317/8/preview.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4317/9/medium.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4317/10/small.jpg