TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Munawar Ahmad, M.Si, ID - digilib4339 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4339/ A1 - TAUFIQQUROHMAN - NIM. 05540017, Y1 - 2010/04/23/ N2 - Studi ini membahas tentang reproduksi kesenjangan sosial di Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. SD Muhammadiyah Sapen adalah sekolah dasar yang dikelola oleh DIKDASMENBUD kota Yogyakarta yang telah berstatus disamakan . Sekolah Dasar ini merupakan sekolah yang terbilang elit dan unggulan, bahkan sejak tahun 2009 telah memiliki status sebagai sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Program-program yang ditawarkan diantaranya adalah program akselerasi, program CIMIPA, program RSBI dan terakhir program regular. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian lapangan (Field Research) yang dilakukan di Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu pengamatan langsung terhadap sistem Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen, perilaku dan gaya hidup Siswa dan Orang tua siswa, dilengkapi dengan wawancara mendalam terhadap sejumlah informan baik siswa ataupun orang tua, bahkan pihak sekolah dan penelaahan dokumen penting yang terkait dengan penelitian ini, sehingga pada akhirnya melahirkan sebuah analisis yang bersifat deskriptif analitis. Penelitian ini berusaha menjelaskan bagaimana proses reproduksi kesenjangan sosial di lingkungan Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen. Rumusan masalah diajukan sebagai dasar penelitian diarahkan untuk mengetahui bentuk perilaku siswa dan orang tua siswa yang mencerminkan persaingan kelas sosial, dan proses sekolah dalam mereproduksi kesenjangan sosial di lingkungan Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen. Pendekatan Sosiologis digunakan untuk memahami ekspresi kesenjangan sosial yang terdapat dalam sekolah tersebut. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif terhadap data yang diperoleh, dilengkapi dengan data kepustakaan untuk menunjang penelitian. Hasil penelitian menyatakan bahwa adanya kesenjangan sosial yang tercipta di lingkungan Sekolah Dasar Muhammadiyah karena adanya habitus yang diciptakan secara kompetitif dan kapitalis, pembedaan biaya pada setiap program sekolah yang ditawarkan, pada program sekolah yang unggul, terdapat suatu sikap yang ramah, karena dalam setiap program tersebut, belum tentu sama sarana dan fasilitasnya. Dengan adanya seperti itu, hanya orang kelas atas yang bisa merasakan program unggulan, sementara masyarakat kelas biasa hanya bisa menikmati program regular atau program biasa. Kemungkinan semua orang tua dan siswa menginginkan masuk dalam kelas unggulan tersebut, tetapi dengan pembiayaan yang sangat besar, kelas unggulan itu hanya bisa dinikmati oleh orang dari kelas menengah atas, sedangkan orang yang dari kelas menengah bawah hanya bisa duduk di kelas regular. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - sekolah elit dan unggulan KW - RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) KW - reproduksi kesenjangan sosial M1 - skripsi TI - SEKOLAH ELIT SEBAGAI ALAT REPRODUKSI KESENJANGAN SOSIAL AV - restricted ER -