eprintid: 43593 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12253 dir: disk0/00/04/35/93 datestamp: 2021-08-31 03:24:09 lastmod: 2021-08-31 03:24:09 status_changed: 2021-08-31 03:24:09 type: book_section metadata_visibility: show creators_name: Adib Sofia, - title: Posisi Akhbar Al-Akhirat dalam Konflik Antar-Pandangan Kehidupan Beragama di Aceh Abad ke-17 (Tinjauan Sosiologi Sastra) ispublished: pub subjects: sos_sas divisions: a-buku full_text_status: public keywords: Islamisasi Sastra; Berita hari Akhir abstract: Dari uraian di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa Akhbar al-Akhirót tidak dapat dilepaskan dari karya-karya Ar-Raniri lainnya yang ditulis selama di Aceh. Karya ini memang tidak secara langsung memberikan pernyataan-pernyataan menentang paham wodatul wujud yang diajar kan oleh Hamzah Fansuri sebagaimana dalam Tibyan f8 Ma'rifat al-Adydn, Ma' ul-Bayat li Ahl al-Mamat, Nubdhah f Da'wa adh-dhil ma'a BoBibih, Bill adh-Dhill, Bujjat o-Biddiq li Daf' az-Zindiq, dan Al-Fat -Mubin 'ala Mulaiden Meskipun demikian, Akhbar al-Akhirat tetap menunjukkan hubungan homologi antara karya sastra dengan pandangan dunia dan fakta sosial yang melingkupinya. Akhbar al-Akhirat memuat ekspresi-ekspresi kebaha saan dan kesastraan yang menimbulkan rasa ketakutan, perasaan berdosa, dan keterkejutan. Perasaan seperti ini justru jauh dari ajaran tasawuf yang menekankan pada cahaya eksistensi batin, ketinggian moral, pancaran akal, perasaan akan keabadian, hilangnya rasa takut dari kematian, hilangnya perasaan berdosa, dan keterkejutan. Dengan demikian, Akhbör al-Akhirat bukan menjadi naskah utama dalam penentangan paham Nuruddin Ar-Raniri terhadap Hamzah Fansuri, tetapi naskah ini secara halus menyapa pembaca untuk lebih taat pada syariat sebagaimana yang menjadi penekanan ajaran Nuruddin Ar-Raniri dan perbedaan pandangan yang dimilikinya dengan Hamzah Fansuri. Hal yang perlu ditekan pula bahwa Akhbar al-Akhirat sangat menekankan akan posisi seorang hamba yang berbeda dengan Dzat Allah yang Maha Kuasa. Secara keseluruhan Akhbar al-Akhirat tidak lepas dari cirinya sebagai karya sastra klasik yang menghasilkan kreasi dan variasi. Wujud resepsi dan transformasi atas ajaran Islam terjadi karena suatu karya sastra tidak hadir dalam situasi kekosangan budaya. Sebagai penyambut, Nuruddin Ar-Raniri mempunyai peranan kunci karena perubahan dari suatu karya ke karya tain merupakan adaptasi dan integrasi dalam budaya yang bersangkutan. Penjelasan terhadap tanda-tanda kiamat yang terdapat dalam Akhbar al Akhirat merupakan petunjuk tekstual mengenai corak tulisan Ar-Raniri di tengah proses islamisasi di Nusantara. date: 2014 date_type: published publisher: Laboratorium Religi dan Budaya Lokal (LABel) Fakultas Ushuluddin Studi Agama dan Pemikiran Islam place_of_pub: Yogyakarta pagerange: 69-88 pages: 212 refereed: TRUE isbn: 978-602-17977-1-6 book_title: Cultural Studies di PTAI: Teori dan Praktik citation: Adib Sofia, - (2014) Posisi Akhbar Al-Akhirat dalam Konflik Antar-Pandangan Kehidupan Beragama di Aceh Abad ke-17 (Tinjauan Sosiologi Sastra). In: Cultural Studies di PTAI: Teori dan Praktik. Laboratorium Religi dan Budaya Lokal (LABel) Fakultas Ushuluddin Studi Agama dan Pemikiran Islam, Yogyakarta, pp. 69-88. ISBN 978-602-17977-1-6 document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43593/1/Posisi%20Akhbar%20Al-Akhirat%20dalam%20Konflik%20Antar-Pandangan%20Kehidupan%20Bera.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43593/2/surat-surat-pernyataan1630375809.pdf