@phdthesis{digilib43602, month = {December}, title = {OPTIMALISASI POTENSI DESA SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN Studi Desa Igirmranak Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah}, school = {FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI}, author = {NIM 16230004 Muhammad Iqbal Sanusi}, year = {2020}, note = {Siti Aminah, S.Sos.I., M.Si.}, keywords = {Optimalisasi Potensi Desa, Upaya Pelestarian Lingkungan, Desa Igirmranak.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43602/}, abstract = {Indonesia merupakan negara kaya akan potensinya yang melimpah meliputi Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) hingga budaya. Desa merupakan penyumbang potensi terbesar di Indonesia yang berjumlah 83.891 dengan provinsi Jawa Tengah sebagai daerah desa terbanyak hingga 8.559 dimana 7.009 di antaranya mayoritas bermatapencaharian utama sebagai petani. Daerah sekitaran Dieng yakni Kabupaten Wonosobo masih memegang andil sebagai penghasil kentang terbesar dan terbaik di Indonesia. Salah satunya Desa Igirmranak yang sebagian besar masyarakatnya menjadikan kentang sebagai primadona, namun hal ini ternyata menjadi penyebab utama terjadinya tanah longsor sedangkan desa masih memiliki potensi selain kentang. Maka diperlukannya pengoptimalan potensi yang ada agar tidak tergantung pada kentang dan mengurangi dampak kerusakan lingkungan lainnya. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui proses pengoptimalisasian potensi desa sebagai upaya pelestarian lingkungan beserta tantangan yang dihadapi. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan metode pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan melewati pengumpulan data, reduksi data dan penarikan kesimpulan yang divalidasi menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses optimalisasi potensi desa sebagai upaya pelestarian lingkungan melewati lima tahap yakni menemukan potensi, menentukan impian, merancang timeline, menentukan stakeholder dan implementasi program. Namun masih terdapat beberapa tantangan didalamnya meliputi masih terdapat beberapa masyarakat yang tergantung pada kentang, peran Pemerintah Desa dalam menginisiasi, Orientasi masyarakat yang masih pragmatis dan keterlibatan aktif masyarakat yang cenderung masih berkelompok. Yang secara umum proses tersebut berjalan dengan baik dan mampu mengurangi kerusakan alam secara perlahan akibat penanaman kentang berlebih.} }