@phdthesis{digilib43616, month = {December}, title = {OTORITAS DA?I DALAM PANDANGAN MAD?U (STUDI KASUS NGAJI FILSAFAT MASJID JENDRAL SUDIRMAN YOGYAKARTA TAHUN 2020)}, school = {FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI}, author = {NIM 16240040 Jamaluddin}, year = {2020}, note = {Aris Risdiana, S. Sos. I., MM}, keywords = {Otoritas, Da?i, Ngaji Filsafat, Masjid Jendral Sudirman}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43616/}, abstract = {Penelitian ini dilatarbekangi adanya pengaruh yang kuat dari subjek dakwah (da?i) untuk mempengaruhi objek dakwah atau khalayak umum (mad?u), seorang da?i yang memiliki otoritas dan tanggungjawab atas ucapan dan tindakannya sebagai suri tauladan bagi mad?u nya. Melihat situasi Yogyakarta yang notabene sebagai kota pelajar dan secara mayoritasnya adalah mahasiswa, Masjid Jendral Sudirman membuat ruang kajian tersendiri dimana bentuk dari kajiannya lebih mengarah dalam hal-hal yang bernuansa ilmu pengetahuan, salah satunya filsafat sebagai pendekatan agama. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus, yaitu menggambarkan dan menguraikan data secara sistematik. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara (wawancara langsung dan wawancara tidak langsung yaitu wawancara tertulis via chatting whatsapp dan Facebook), dokumentasi dan observasi menggunakan handphone dan buku tulis. Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber. Penelitian ini mengenai otoritas yang dimiliki oleh da?i agenda Ngaji Filsafat Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta menurut pandangan dari mad?u atau santri agenda Ngaji Filsafat. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu penyajian data dalam bentuk tulisan dan menjabarkannya, sehingga hasil penelitian sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa da?i dalam agenda Ngaji Filsafat Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta berdasarkan pandangan dari santri Ngaji Filsafat memiliki otoritas kharismatik dan tradisional.} }