%0 Thesis %9 Skripsi %A Faizah Noor Fatimah, NIM. 13520032 %B UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA %D 2020 %F digilib:43675 %I FAKULTAS USHULUDDIN %K Sikap Keberagamaan, Covid-19, Konstruksi Sosial. %P 89 %T PERGESERAN POLA KEBERAGAMAAN MASYARAKAT DUSUN KEDUNG BANTENG MOYUDAN SLEMAN SAAT PANDEMI COVID 19 %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43675/ %X Penelitian ini mengkaji tentang pola keberagaman baru di masa pandemi pada masyarakat Kedung Banteng. Pola keberagamaan baru tersebut tidak dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Pasalnya pelbagai kebijakan dalam menyusun pola baru mendapat tantangan dari warga. Misalnya dalam kasus pelarangan shalat di masjid. Keputusan tersebut tidak serta-merta diterima tanpa ada perdebatan di dalamnya. Masyarakat yang tidak sepakat mengatakan bahwa urusan mati berada di tangan Tuhan, sementara pihak yang sepakat mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak shalat di masjid karena dapat menyebabkan penyebaran virus covid-19. Seiring dengan hal tersebut, covid-19 juga menekan gerak sosial masyarakat sehingga masyarakat tidak bisa bergerak sesuai dengan yang diinginkan atau PSBB. Permasalahan yang hendak diangkat dalam penelitian ini adalah; Pertama, bagaiman pola keberagamaan dan interaksi sosial di masa sebelum dan pada saat pandemi, Kedua, bagaimana konstruksi sosial masyarakat Kedung Banteng sehingga dapat membentuk pola baru di masa pandemi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pencarian datanya dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan kepustakaan. Adapun kerangka teori dalam penelitian ini menggunakan konstruksi sosial Peter L. Berger. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; Pertama, terjadi perubahan pola keberagamaan dan interaksi sosial pada masyarakat Kedung Banteng. Hal ini dapat dilihat dari adanya pembatasan jumlah di masjid, menjaga jarak ketika shalat, menghindari kerumunan, yang mana sebelum pandemi hal itu tidak terjadi. Kedua, adanya perubahan pola tersebut disebabkan karena tiga hal. Pertama, dilihat dari eksternalisasi yang dibuktikan dengan penyesuaian masyarakat dengan virus covid-19, kedua, objektivasi di mana masyarakat membiasakan pola baru tersebut seperti 3M, ketiga, internalisasi di mana pada tahap ini perna orang tua dan aparat desa mensosialisasikan pola baru kepada masyarakat lebuh luas. %Z Roni Ismail, S.Th.I., M.S.I.