TY - THES N1 - Dr. Ahmad Salehudin, S.Th.I., M.A ID - digilib43678 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43678/ A1 - RENDYANSYAH, NIM. 13520043 Y1 - 2020/12/18/ N2 - Masjid Agung Sumenep merupakan masjid kedua tertua di Madura. Dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Sumolo, yakni tahun 1779, masjid ini merupakan hasil gotong royong masyarakat sekitar keraton dengan dipimpin oleh arsitek keturunan Cina bernama Lauw Piango. Masjid ini merupakan masjid yang kaya akan akulturasi budaya di dalamnya, yakni budaya Cina, Arab-Persia, Eropa, dan Jawa yang dapat dilihat dari elemen-elemen pembentuk desain komplek masjid secara keseluruhan. Hal tersebut sungguh menarik jika melihat desainnya yang dapat memadukan beragam budaya dalam fungsi tipologi dan estetika masjid yang terbentuk. Peneliti dalam skripsi ini mengajukan batasan masalah, bagaimana akulturasi budaya Tionghoa dan pengaruhnya pada masjid jamik Sumenep. Metode yang digunakan adalah metode penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan Antropologi Agama. Penelitian ini, peneliti membahas tentang akulturasi budaya dalam desain Masjid, terutama mengenai reliefnya. Peneliti menemukan pengaruh budaya Tionghoa di Jawa Timur dan Sumenep secara khusus, baik dari segi arsitekturnya dan sumbangsih kriyawan Tionghoa dalam membangun masjid. Kemudian pada unsur-unsur akulturasi budaya yang diterima oleh masyarakat Sumenep. PB - FAKULTAS USHULUDDIN KW - Akulturasi KW - Masjid Jamik KW - Tionghoa KW - Sumenep M1 - skripsi TI - AKULTURASI BUDAYA TIONGHOA PADA ARSITEKTUR BANGUNAN MASJID JAMIK SUMENEP (Studi Relief Masjid Jamik Sumenep) AV - restricted EP - 131 ER -