%A NIM.: 14120080 Siti Rodhiyah %O Pembimbing : Prof. Dr. Dudung Abdurahman, M. Hum. %T K. H. AHMAD MUNIR ADNAN DAN PERKEMBANGAN TAREKAT QADIRIYAH WA NAQSYABANDIYAH DI BOJONEGORO TAHUN 1983-2002 M %X K. H. Ahmad Munir Adnan merupakan tokoh yang berperan dalam perkembangan ajaran Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) di Bojonegoro. Ia berhasil mengembangkan tarekat yang awalnya hanya berupa ajaran dan amalan menjadi perkumpulan atau jamaah TQN untuk koordinator daerah Bojonegoro. Selain itu, pada masa kepemimpinannya, pengikut atau murid terdiri dari berbagai kalangan tua dan muda, termasuk santri dari Pondok Pesantren Abu Dzarrin. Perkembangan tarekat berjalan beriringan dengan perkembangan yayasan pendidikan Abu Dzarrin. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai peranan K. H. Ahmad Munir Adnan dalam perkembangan pada TQN di Bojonegoro. Rumusan masalah dalam skripsi ini, meliputi: 1) bagaimana Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Bojonegoro?, 2) bagaimana biografi K. H. Ahmad Munir Adnan?, 3) apa dan bagaimana peranan K. H. Ahmad Munir Adnan dalam perkembangan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Bojonegoro?. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis. Pendekatan ini digunakan untuk melihat lingkungan masyarakat K. H. Ahmad Munir Adnan tinggal, latar belakang keluarga, pendidikan, dan aktivitasnya, baik di dalam maupun di luar Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peranan sosial yang dikemukakan oleh Erving Goffman dan teori kepemimpinan tranformasional yang dikemukakan oleh Bernard M. Bass. Teori tersebut digunakan untuk mengungkapkan peranan dan kepemimpinan K. H. Ahmad Munir Adnan sebagai mursyid tarekat dalam perkembangan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Metode sejarah yang digunakan dalam penelitian ini terdiri empat tahap yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, pertama, K. H. Ahmad Munir Adnan telah berhasil dalam mengembangkan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Hal ini dapat dilihat dari tersebarnya Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah ke daerah Bojonegoro dan sekitarnya. Kedua, K. H. Ahmad Munir Adnan juga berhasil mendirikan dan mengembangkan yayasan pendidikan berbasis madrasah di Bojonegoro. Ia seorang mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, pengasuh pesantren sekaligus ketua yayasan dan kepala sekolah di madrasah Abu Darrin Bojonegoro. Ketiga, pada perkembangan Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah K. H. Ahmad Munir Adnan memiliki peranan dalam hal seperti kepemimpinan tarekat, pembinaan murid, dan pelayanan sosial. Status sosial yang dimiliki K. H. Ahmad Munir Adnan sebagai tokoh pemuka agama merupakan kesempatan baginya untuk mengembangkan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Selain itu cakupan dakwah yang luas, dan sifatnya yang sabar, telaten serta bijaksana menjadikan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah berkembang pesat di Bojonegoro dan sekitarnya. %K K. H. Ahmad Munir Adnan, Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, Pemikiran %D 2020 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib43755