@phdthesis{digilib43945, month = {October}, title = {MUN{\=A}SABAH SURAT AL-QAMAR DALAM KITAB TAFSIR AL-MISHB{\=A}H KARYA MUHAMMAD QURAISH SHIHAB}, school = {FAKULTAS USHULUDDIN}, author = {NIM. 14530023 Faisal Wafi}, year = {2020}, note = {Drs. Muhammad Yusuf M.S.I}, keywords = {mun{\=a}sabah, al-Mishb{\=a}h, al-Qamar, Quraish Shihab.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43945/}, abstract = {Sistematika ayat al-Qur`an disusun tidak berdasarkan urutan turunnya wahyu. Menurut sebagian Ulama tartib mus{\d h}{\=a}fi yang ada sekarang bersifat tauqifi yang sesuai dengan keazalian al-Qur`an di lau{\d h} al-ma{\d h}fu{\d z}. Adanya ilmu munasabah merupakan suatu langkah untuk menjelaskan hal ini sebagai kemukjizatan al-Qur?an. salah satu mufasir yang terkenal dalam bidang ini adalah Quraish Shihab. Ia adalah seorang mufasir asal indonesia yang fokus kajiannya adalah rahasia keserasian ayat atau mun{\=a}sabah. Dalam kitabnya Tafsir al-Mishb{\=a}h secara konsisten menampilkan penafsiran dengan sisi korelasi ayatnya. Dalam menentukan objek kajian, penulis mempunyai beberapa pertimbangan. Pertama dalam surat al-Qamar terdapat pengulangan ayat yang berbunyi wa laqad yassarn{\=a} al-Qur`{\=a}na li al-{\d z}ikri fahal min muddakir sebanyak empat kali yang penulis merasa perlu untuk menelitiya. Kedua secara tematik surat al-Qamar membahas mengenai kisah-kisah pengadzaban kaum terdahulu, dimana dalam Tafsir al-Mishb{\=a}h diperinci menggunakan penerapan mun{\=a}sabah yang sangat menarik. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana bentuk-bentuk mun{\=a}sabah ayat dan surat dalam surat al-Qamar serta implikasi penggunaan metode mun{\=a}sabahnya terhadap sebuah penafsiran. Kajian ini berbentuk penelitian pustaka (library research ) yang mengarah pada penggalian dan data terkait. Adapun metode yang digunakan yakni deskriptif-analitis dengan kitab Tafsir al-Mishb{\=a}h sebagai data primer. Sedangkan teori analisisnya diambil dari kitab al-Burh{\=a}n fi Ul{\=u}m al-Qur`{\=a}n. Beberapa hasil yang penulis dapatkan dari penelitian ini adalah fakta bahwa Quraish Shihab menerapkan mun{\=a}sabah secara konsisten sehingga keharmonisan antar ayat dalam satu surat sangat terlihat. Selain itu pada saat analisis penulis menemukan penggunaan pola mun{\=a}sabah yang cukup bervarian, baik itu jenis tafs{\=i}r, i?tir{\=a}d, ta?k{\=i}d, takhallu{\d s}, atau isti{\d t}r{\=a}d. Selain itu implikasi dari penggunaan munasabah yang Quraish Shihab terapkan dalam Tafsir al-Mishb{\=a}h menunjukkan bahwa ada dampak yang signifikan dari penggunaan ilmu munasabah itu sendiri. Seperti kesatuan tematik dalam surat yang lebih terlihat utuh, repetisi ayat-ayat tertentu dalam surat yang berfungsi sebagai penegasan, serta keterkaitan al-Qamar dengan ayat dalam surat lain. Sehingga pemahaman terhadap suatu surat bisa dibaca dengan utuh. Adapun pengaruh secara umum, mun{\=a}sabah adalah kajian yang dapat membantah tuduhan tentang kerancuan sistematika tata letak ayat dan surat dalam al-Qur`{\=a}n, sebaliknya mun{\=a}sabah mencoba menguak semua itu menjadi sebuah i?j{\=a}zul Qur`{\=a}n.} }