%A NIM. 15520007 Rina Putri ZulikhaWati %O Dr. H. Ahmad Singgih Basuki, M.A %T AKULTURASI AGAMA HINDU DAN KEPERCAYAAN LOKAL WAYAH KAKI PURA PEDALEMAN GIRI KENDENG, DESA KLINTING, KECAMATAN SOMAGEDE, KABUPATEN BANYUMAS %X Dalam skripsi yang berjudul “Akulturasi Agama Hindu Dan Kepercayaan wayah Lokal Wayah Kaki Pura Pedaleman Giri Kendeng” menfokuskan bahan kajiannya pada bentuk akulturasi yang terjadi antara agama hindu kepercayaan Lokal Wayah Kaki di dalam pura pedaleman giri kendeng. Tujuan dari penulisan skripsi ini ialah supaya dapat mengetahui serta melacak sejauh mana perkembangan kehidupan beragama dan bermasyarakat di desa klinting. Masyarakat desa klinting yang mayoritas islam dan sisanya hindu percampuran wayah kaki, disini dapat di lihat dari kehidupan beragama masyarakatnya maupun bentuk pura pedaleman giri kendeng yang masih sangat terlihat sisa-sisa kepercayaan wayah kaki di dalamnya. Dalam penelitian ini menggunakan teori Koentjaraningrat tentang akulturasi dan Pada pendekatan antropologi ini penulis menfokuskan untuk menggunakan dua cabang ilmu yaitu, antropologi sosial dan antropologi agama. Serta metode yang di pakai dalam penelitian ini ialah kualitatif yang menggunakan tehnik pengumpulan data yang diperoleh dari beberapa nara sumber terkait dengan bentuk akulturasi agama hindu dan kepercayaan lokal wayah kaki pura pedaleman giri kendeng. Semua data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengetahui jawaban masalah di atas, penulis mengambil data menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara terhadap pimpinan, pemangku adat, dan umat beragama di desa klinting, sedangkan data sekunder diambil dari berbagai literatur yang terkait dengan penelitian. Berdasarkan dari penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa bentuk akulturasi di pura pedaleman giri kendeng di antaranya adalah ; 1. Arca semar di belakang pintu pura masuk madya mandala ( halaman tengah pura), terdapat arca semar sang pepuden wayah kaki. 2. Candi atau palinggih panglurah terletak di utama mandala sebagai tempat bersemanyam Tokoh semar yang sangat dihormati bahkan seringkali dikeramatkan. 3. Pesucen, pesucen terletak di dalam rumah, Di ruangan tersebut hanya terdapat sebuah meja tempat meletakan sesaji, dan tikar sebagai alas duduk. Sebuah patung ganesha dan gambar semar di letakan di atas meja, berdampingan dengan sesaji. %K Akulturasi, Agama Hindu, Kepercayaan wayah Lokal %D 2020 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib44025